MIMIKA, BALIPOST.com – Pejudo Fania Farid memang sangat dielu-elukan untuk mendulang emas. Sebab, Bali berkeinginan menjadi juara umum di Cabor Judo PON Papua.
Karena itu, torehan prestasi Fania yang meraih emas sangat disambut gembira. Di final, Fania mnundukkan Tiara Arta (Jabar) yang meraih perunggu SEA Games Filipina 2019. “Saya mempelajari gaya bertarung Tiara melalui rekaman video. Selanjutnya, menganalisis bersama tim pelatih, kelebihan dan kelemahan Tiara. Saya bersyukur bisa menyumbang emas di kelas -78 kg, pada penampilan pertama di PON ini,” papar pejudo kelahiran Denpasar, 1 September 2001 ini.
Sebelumnya. Fania juga pernah bertanding melawan Tiara pada Kejurnas Senior. Saat itu Tiara merebut emas. “Sebenarnya, Tiara merupakan rekan sparring saya, di pelatnas,” ungkap atlet penghuni pelatnas 2017-2019 ini.
Mahasiswi semester 5 Fakultas Ilmu Olahraga Jurusan Pendidikan Jasmani Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini, juga menyumbang emas di ajang POMNAS di Jakarta pada 2019. “Saya juha menundukkan judoka Jabar, Salsa Maulida, di laga pamungkas,” kenang Fania yang berlatih judo sejak kelas V SD.
Awalnya, Fania dilatih pejudo Denpasar Zulvicar Azzam, kemudian bergabung di Satria Jaya Judo Club dilatih Made Antika Kowara. Fania tampil membela Denpasar pada Porprov Bali di Buleleng 2015, meraih perunggu pada Porprov di Gianyar 2017.
Ia menyumbang emas pada Porprov di Tabanan 2019. “Event yang terdekat ya SEA Games Vietnam 2022. Saya belum tahu apakah perlu Seleknas lagi untuk menghuni pelatnas, intinya saya siap,” tutur Fania, di Mimika, Sabtu (2/10). (Daniel Fajry/balipost)