DENPASAR, BALIPOST.com – Warga di Jalan Kaswari Ujung, Denpasar Timur (Dentim), Sabtu (2/10) pukul 20.00 WITA dikagetkan temuan seorang ibu rumah tangga (IRT), NWSD (39), tidak bernyawa. Dalam surat wasiatnya, korban pada intinya mengaku tidak kuat mendengar pawisik (wahyu).
Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi, Minggu (3/10) mengatakan, yang pertama tahu kejadian ini adalah anak korban. Saat itu, sang anaknya memanggil korban tapi tidak ada respons.
Ketika hendak membuka pintu kamar korban juga terkunci. Anaknya pun curiga karena pintu kamar ibunya terkunci dan berusaha mendobrak pintu tersebut.
“Saksi mendobrak daun pintu kamar tersebut. Saat pintu terbuka, korban sudah tergantung di kusen pintu kamar dengan menggunakan selendang kain warna putih,” ujarnya.
Melihat hal itu, saksi membuka ikatan selendang dan menurunkan tubuh ibunya. Selanjutnya jasad korban dibawa ke garasi rumah sambil menangis minta tolong.
Ia lalu menelepon ayahnya yang berada di kampung Jembrana dan memberi tahu kejadian itu.
Sedangkan tetangga korban menyampaikan, saat berada di rumah mendengar ada suara orang memukul pintu berkali-kali. Karena penasaran, dia keluar rumah mencari sumber suara tersebut dan melihat korban terlentang di garasi didampingi sang anak yang menangis.
Pukul 20.30 WITA ambulans milik PAC PDI Perjuangan Dentim membawa mayat korban ke RSUD Wangaya. Sedangkan pukul 21.15 WITA Tim Identifikasi Polresta Denpasar tiba di lokasi dan melakukan olah TKP.
Di kamar korban ditemukan surat wasiat yang isinya “Pak, tiyang (saya, red) tidak kuat mendengar pewisik. Kalau tiyang meninggal tolong bakar dan abenkan dengan daun buah bunga dan air. Bilang sama keluarga di Selasih, Jero Sri tidak kuat mendengar pawisik. Priasan di dompet.”
Kata Sukadi, kasus ini ditangani Polsek Denpasar Timur. Sedangkan saksi-saksi sudah dimintai keterangan. (Kerta Negara/balipost)