AMLAPURA, BALIPOST.com – Karangasem telah kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka pada Senin (4/10). Dalam pelaksanaan PTM itu, Bupati Karangasem I Gede Dana meminta kepada siswa supaya tetap mengikuti protokol kesehatan secara ketat dalam upaya penyebaran COVID-19.
Pemantauan PTM hari pertama di SMPN 2 Amlapura, pihak sekolah telah menerapkan protokol yang sangat ketat kepada siswa. Sebelum masuk ke lingkungan sekolah, para siswa lebih dulu dicek suhu tubuhnya, dan setelah itu siswa diwajibkan untuk mencuci tangan di tempat yang sudah disiapkan.
Untuk meja di masing-masing ruang kelas juga sudah diatur jaraknya, pihak sekolah memberikan tanda silang di meja sebagai tanda atur jarak ketika siswa mengikuti proses pembelajaran. Proses pembelajaran dimulai pukul 08.00 WITA.
PTM hari pertama di SMPN 2 Amlapura ditinjau langsung oleh Bupati Karangasem I Gede Dana, didampingi Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta, serta Kepala Disdikpora I Wayan Sutrisna.
Dalam pemantauan PTM hari pertama itu, Bupati Karangasem, I Gede Dana, mengungkapkan, sekolah sangat siap untuk mengikuti PTM ini. Dilihat dari sarana prasarana di sekolah, prokes, guru, termasuk kesiapan siswa lain.
Gede Dana berharap dilaksanakannya PTM ini tidak sampai memunculkan kasus COVID di sekolah. Pasalnya, pihaknya sangat berharap siswa bisa terus melakukan PTM.
mengingat siswa mengaku lebih mudah belajar secara langsung ketimbang daring. Karena, dengan belajar secara langsung ini mereka dapat bertanya secara langsung bila ada hal-hal yang belum dipahami selama proses belajar mengajar. “Setelah kami tanya ke siswa, mereka lebih senang belajar tatap muka daripada daring. Karena belajar langsung jauh lebih mudah. Semoga PTM ini dapat terus berjalan dengan baik sehingga proses belajar secara langsung bisa terus dilakukan,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Karangasem, I Wayan Sutrisna, mengatakan, jumlah satuan Pendidikan yang melaksanakan PTMT, SD sebanyak 362 sekolah, tingkat SMP 51 sekolah, dan SMA/SMK mencapai 34 sekolah. “Jadi, semua sekolah melaksanakan PTM ini,” katanya.
Salah seorang siswa kelas IX, I Gusti Ayu Raniapsari, mengaku senang bisa kembali melaksanakan PTM. Karena dengan belajar secara langsung, dirinya bisa lebih mudah dalam menjalani proses belajar mengajar. “Kalau PTM lebih mudah mengerti, ketimbang daring. Dengan PTM ini juga saya bisa ketemu dengan guru dan teman-teman. Semoga bisa terus seperti ini,” harapnya. (Eka Parananda/balipost)