Luhut B. Pandjaitan. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pencapaian pengendalian COVID-19 secara nasional terus membaik. Bahkan pada hari ini, tambahan kasus COVID-19 mencapai 922 orang.

Kumulatifnya menjadi 4.220.206 orang. Pada hari ini dilaporkan yang sembuh sebanyak 2.656 orang. Total pasien sembuh menjadi 4.046.891 orang.

Korban jiwa tercatat 88 orang. Sehingga kumulatifnya menjadi 142.261 orang selama pandemi berlangsung sejak Maret 2020.

Jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat mencapai 31.054 orang.

Dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, Senin (4/10) dalam keterangan virtualnya di kanal YouTube Sekretariat Presiden, pencapaian pengendalian COVID-19 harus disyukuri. Namun, Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin mengingatkan agar tetap waspada dan hati-hati. Risiko peningkatan kasus masih tinggi dan dapat terjadi sewaktu-waktu.

Baca juga:  Tingkatkan Kualitas, MA Lakukan Pembinaan Hakim

“Pemerintah hari ini sama sekali tidak berjumawa dan terus bermohon kepada masyarakat agar sekali lagi tidak euforia yang berlebihan, yang pada akhirnya mengabaikan segala macam bentuk protokol kesehatan yang ada,” tegasnya didampingi Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Ia mengatakan apa yang telah dicapai ini merupakan kerjasama semua pihak sampai pada rakyat yang paling kecil. Ini, lanjutnya, merupakan hasil bersama dan jangan dirusak. “Karena itu saya minta juga jangan euforia yang berlebihan, kelengahan sekecil apapun yang kita lakukan ujungnya dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan kasus dalam beberapa minggu ke depan. Dan pastinya akan mengulangi kembali pengetatan-pengetatan yang dilakukan dan ini sangat merugikan kita semua,” katanya mengingatkan.

Baca juga:  Ikuti Langkah Gianyar, Denpasar Stop Sementara CFD

Dalam keterangannya, Luhut juga mengatakan pemerintah akan melakukan uji coba PPKM Level 1 New Normal di Kota Blitar. Ini, karena telah memenuhi target standar WHO dan cakupan vaksinasi dosis 1 sebesar 70 persen dan lansia dosis 1 sebesar 60 persen.

Ia mengungkapkan penerapan PPKM Level 1 akan mendekati kehidupan aktivitas masyarakat yang normal. Untuk mengimbangi tersebut, tindakan surveilans, testing, tracing, dan peningkatan disiplin protokol kesehatan. “Dan kami sudah membentuk task force juga yang terdiri dari pakar dan ahli dalam bidangnya yang akan tinggal beberapa waktu di Blitar untuk melakukan monitoring. Kalau ini berhasil akan dikembangkan ke kota-kota yang masuk ke level 1,” ujarnya. (Diah Dewi/balipost)

Baca juga:  Bertambah 1 WNA Jadi Korban Jiwa COVID-19 di Bali, Ini Riwayatnya
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *