SEMARAPURA, BALIPOST.com – Setelah kuburannya dibongkar untuk kepentingan otopsi, jenazah bocah SD, Kadek Sepi (13) asal Karangasem dikremasi. Upacara makinsan di gni ini digelar di Krematorium Pundukdawa, Kecamatan Dawan, Klungkung.
Jenazah Sepi tidak memungkinkan untuk dikubur lagi di setra setempat, sesuai dengan permintaan pihak keluarga dan jajaran kepolisian setempat. Bahkan, pihak Krematorium Pundukdawa tidak memungut biaya alias gratis.
Pengelola Krematorium Pundukdawa Ketut Yuda Antara, Selasa (5/10) mengatakan setelah menerima permintaan dari pihak keluarga dan polisi, pihaknya langsung melakukan rapat dengan Tim Kremasi. Hasilnya, keluarga Kadek Sepi layak dilayani dan dibantu.
Bahkan proses kremasi dibantu secara gratis, karena pihak keluarga memang tidak mampu untuk membiayainya. “Proses kremasinya sampai tahap makinsan di gni saja. Sudah kami tawarkan gratis sampai prosesi ngaben. Tetapi pihak keluarga tidak mau. Jadi cukup makinsan di gni,” kata Yuda Antara.
Prosesi makinsan di gni dipimpin sulinggih Ida Sira Mpu Sura Dharma Jnana dari Gria Dawan, Klungkung. Seluruh prosesi upacara berjalan cukup lancar dihadiri langsung kedua orangtuanya I Nengah Kicen dan Ni Nyoman Sutini.
Sebelumnya, kuburan Kadek Sepi terpaksa dibongkar lagi pihak kepolisian untuk kepentingan otopsi. Sebab, adanya laporan dari pihak keluarga kepada polisi, bahwa kematiannya dinilai tak wajar.
Ada dugaan ia meninggal karena penganiayaan. Sehingga, untuk memastikannya, kuburannya di Setra Banjar Adat Linggawana, Desa Kertha Mandala, Kecamatan Abang, Karangasem, dibongkar. Saat ini, kasusnya sedang dalam penyelidikan pihak kepolisian setempat. (Bagiarta/balipost)