Facebook. (BP/AFP)

JAKARTA, BALIPOST.com – Tiga platform digital milik Facebook, yaitu Facebook, WhatsApp dan Instagram sempat tak bisa diakses pada Senin (4/10) malam hingga Selasa (5/10) pagi. Meski pun layanan sudah normal, padamnya WhatsApp, sebagai aplikasi pesan instan yang paling populer di Indonesia, menyisakan keingintahuan apa yang menyebabkan perusahaan sebesar Facebook bisa mengalami gangguan seperti itu.

Wakil direktur infrastruktur di Facebook, Santosh Janardhan, membagikan masalah apa yang membuat produk Facebook mati total. “Pemadaman ini dipicu sistem yang mengatur kapasitas jaringan tulang punggung global kami,” kata Santosh, dikutip dari Kantor Berita Antara, Rabu (6/10).

Tulang punggung yang dimaksud adalah jaringan yang dibangun Facebook untuk menghubungkan semua fasilitas komputasi. Jaringan tulang punggung ini berupa kabel serat optik sepanjang puluhan ribu mil yang menghubungkan semua pusat data (data center) milik Facebook.

Baca juga:  Dari Bupati Karangasem Angkat Bicara hingga Pendidikan Aset Digital dan Blockchain

Lalu lintas data antarfasilitas komputasi ini diatur oleh router. Secara berkala, Facebook mengadakan perawatan infrastruktur, seperti memperbaiki kabel yang rusak dan memperbarui perangkat lunak di router.

Saat perawatan infrastruktur, Facebook bermaksud memasukkan perintah (command) untuk memeriksa ketersediaan kapasitas tulang punggung. Tapi, perintah tersebut justru memutus pusat data mereka.

“Sistem kami dirancang untuk audit perintah seperti ini untuk mencegah kesalahan seperti ini, namun, sebuah bug di perangkat audit mencegah sistem mematikan perintah tersebut,” kata Santosh.

Baca juga:  Tekuk Mariana Utara, Indonesia Kokoh Puncaki Klasemen Sementara Grup G

Perubahan konfigurasi ini menyebabkan koneksi server dari pusat data ke internet putus. Masalah ini bertambah karena server DNS tidak bisa berkomunikasi dengan border gateway protocol (BGP) jika DNS tidak bisa berkomunikasi dengan pusat data.

“Hasil akhirnya, server DNS kami tidak terjangkau meski pun mereka masih beroperasi. Akibatnya, mustahil internet menemukan server kami,” kata Santosh.

Facebook akhirnya mengirim insinyur datang langsung ke lapangan untuk menyetel ulang sistem. Fasilitas fisik perusahaan teknologi biasanya menerapkan perlindungan keamanan yang sangat tinggi agar tidak bisa diakses sembarangan.

Baca juga:  Puluhan Juta Pengguna Terdampak, Facebook Berjuang Hadapi Pemadaman Skala Besar

Perangkat keras dan router Facebook dirancang supaya sulit dimodifikasi meski pun diakses secara fisik. Tim di lapangan pun membutuhkan banyak waktu untuk mengakses perangkat keras.

Begitu jaringan tulang punggung bisa diperbaiki, Facebook menghadapi masalah baru, mereka tidak bisa serta-merta mengembalikan layanan secara penuh karena sistem bisa jebol akibat lalu lintas melonjak.

“Pada akhirnya, layanan kami kembali relatif cepat tanpa kegagalan sistem lebih jauh,” kata Santosh.

Di Indonesia, masalah pada produk-produk Facebook ini terjadi sekitar dini hari sampai pagi. Facebook, Instagram dan WhatsApp diperkirakan padam selama enam jam. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *