JAKARTA, BALIPOST.com – KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali diperingati angkatan laut kerajaan dan komunitas kapal selam Inggris. Peringatan tragedi yang menewaskan seluruh awak kapal itu, yakni sebanyak 53 orang, digelar di National Submarine War Memorial, London pada Kamis (7/10).
Dikutip dari Kantor Berita Antara, tak hanya peringatan dengan meletakkan karangan bunga, komunitas kapal selam juga membantu keluarga korban. Komunitas Kapal Selam Angkatan Laut Kerajaan Inggris, yang dipimpin Komodor James Perks CBE, menggelar peringatan dengan dihadiri Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya dan Asisten Atase Pertahanan RI, Mayor Pas Fajrun Shodiq.
Acara tersebut juga dihadiri oleh ketua yayasan We Remember Submariners, Ian Atkinson. We Remember Submarines merupakan satu-satunya yayasan di Inggris yang menyalurkan bantuan kepada awak kapal selam di seluruh dunia.
Rangkaian acara peringatan dimulai dengan upacara penghormatan kepada 53 korban tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402. Upacara dipimpin oleh Komodor James Perks dan diakhiri dengan peletakan bunga remembrance poppy.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan plakat kepada Dubes Desra Percaya sebagai simbol simpati mendalam jajaran angkatan laut kerajaan (Royal Navy) Inggris atas tragedi yang menimpa KRI Nanggala 402. “Saya sangat mengapresiasi Royal Navy dan komunitas kapal selam Inggris, melalui yayasan We Remember Submariners, yang telah melakukan penggalangan dana untuk keluarga korban,” kata Dubes Desra Percaya.
“Perhatian, doa, dan solidaritas dari Royal Navy dan komunitas kapal selam Inggris merupakan bukti eratnya persahabatan kedua negara kita,” ujarnya.
Dubes Desra lebih lanjut berharap hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris akan semakin kuat pada masa mendatang.
Dana untuk diberikan kepada keluarga korban KRI Nanggala 402 telah terkumpul sebesar 53.000 poundsterling (sekitar Rp 1,02 miliar), yang didapat dari upaya bersama yang dikoordinasikan oleh yayasan We Remember Submariners. Dana yang terkumpul itu akan disalurkan kepada keluarga korban melalui Kedutaan Besar Inggris di Jakarta. (kmb/balipost)