Seorang pedagang menjajakan produk pertanian lokal, Jeruk Kintamani. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman) akan dibuka pada 14 Oktober. Hal ini tidak hanya disambut baik para pelaku pariwisata namun juga petani di Bangli.

Nengah Sandiyasa, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bangli mengharapkan pembukaan pariwisata untuk wisman akan berimbas terhadap penyerapan produk pertanian. “Dengan dibuka kembali ini, harapan kami tentu bisa normal lagi. Sehingga perputaran ekonomi bisa kembali seperti dulu lagi,” ujarnya, Jumat (8/10).

Baca juga:  Jadi Temuan BPK, Anggota DPRD Bangli Periode Lalu Harus Kembalikan Dana Puluhan Juta

Diungkapkan Sandiyasa, selama pandemi COVID-19, terjadi penurunan permintaan produk pertanian. Namun dengan banyaknya kegiatan berbagi bantuan pangan, petani bisa sedikit terbantu. “Dari kegiatan itu, petani bisa sedikit membantu karena kan ngambil sayurannya langsung dari petani. Kalau tidak ada itu, mungkin tidak ada ngambil hasil pertaniannya,” terangnya.

Ia pun berharap seiring dibukanya kembali pariwisata, Peraturan Gubernur (Pergub) Bali yang mengatur tentang pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan dan industri lokal Bali, bisa terimplementasikan dengan lebih optimal. “Pergubnya kan sudah ada. Tapi keburu COVID mungkin, jadi tersendat. Mudah-mudahan dengan dibukanya kembali pariwisata mancanegara, itu bisa jalan lagi,” harap petani jeruk asal Desa Katung, Kintamani itu. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Perlu Kepastian, Pusat Diminta Umumkan Jadwal Pembukaan Pariwisata Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *