Petugas menyuntikan vaksin COVID-19 pada lansia. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam waktu dua bulan ke depan, akan ada libur Natal dan Tahun Baru. Selain itu, terdapat juga sejumlah upacara keagamaan. Biasanya usai libur panjang dan pelaksanaan upacara keagamaan sering terjadi lonjakan kasus COVID-19.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan dalam evaluasi mingguan terkait PPKM, Senin (11/10), dalam rapat terbatas, Presiden Joko Widoso berpesan agar segera disusun strategi mempersiapkan Natal dan Tahun Baru. “Untuk mengantisipasi Natal dan tahun baru, tingkat vaksinasi lansia perlu terus dikejar, terutama untuk wilayah aglomerasi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi sehingga tidak terjadi gelombang berikutnya,” ujarnya.

Baca juga:  Kasus Dugaan Hepatitis Akut di Indonesia Bertambah Belasan, Hampir 50 Persen Meninggal

Dalam arahannya, Presiden mengingatkan agar tidak terjadi lepas kendali pada situasi seperti sekarang ini. Presiden meminta agar mempertahankan kasus serendah mungkin dalam waktu yang lama dan konsisten. “Saya terus mengajak kita semua, masyarakat agar tidak terlena dengan kondisi hari ini dan tidak bereuforia merayakan sehingga lupa akan kondisi buruk yang terjadi karena kelalaian kita,” tegasnya.

Ia menyebutkan dalam keterangan virtual di kanal YouTube Sekretariat Presiden dipantau dari Denpasar, kondisi ini bisa dilihat dari kasus konfirmasi harian yang turun 98,4 persen dan di Jawa-Bali menurun hingga 98,9 persen dari puncaknya 15 Juli 2021. Luhut pun mengatakan bahwa kasus kematian juga terus turun.

Baca juga:  Dosa! Terlalu Lama Pariwisata Eksploitasi dan Lupakan Budaya

Bahkan pada 10 Oktober terdapat 39 kasus kematian harian untuk nasional. Di Jawa-Bali, korban jiwa hanya 17 orang. “Dibandingkan negara-negara tetangga di Asean, Indonesia termasuk yang terendah,” ujarnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *