MANGUPURA, BALIPOST.com – Guna lebih banyak mencetak entrepreneur, Inkubator Bisnis Universitas Udayana menggandeng komunitas kepemudaan internasional Junior Chamber Indonesia (JCI) Badung Bali. Keduanya menggelar Digitalpreneur Up Skill Program.
Ketua Inkubator Bisnis Universitas Udayana, Dr. drh. Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi, S.KH., M.Biomed, mengatakan melalui kegiatan ini diharapkan akan lebih banyak mencetak entrepreneur di Bali. “Harapannya ke depan akan lebih banyak startup di Bali yang akan lahir, dan meningkatkan kualitas pengusaha di Bal,” kata Indira dalam rilis yang diterima.
Sementara itu, Presiden JCI Badung Bali, Gde Brawiswara Putra, mengungkapkan bahwa startup hanya akan berkembang jika berada dalam sebuah ekosistem yang baik. Ia pun berharap bahwa kegiatan, seperti Digitalpreneur akan lebih sering diadakan di Bali.
“Saya harap akan muncul lebih banyak startup di Bali, dan kegiatan seperti Digitalpreneur ini sangat penting untuk membangun ekosistem startup di Bali,” ujar Gde.
Digitalpreneur Up Skill dilangsungkan pada 2-3 Oktober 2021. Ini, merupakan sebuah kegiatan kompetisi startup untuk meningkatkan geliat startup di Bali.
Acara Digitalpreneur ini mendatangkan 3 juri yang juga merupakan pengusaha dari Bali, yaitu Gde Brawiswara Putra (President JCI Badung Bali), I Putu Hendika Permana (CEO Harmoni Permata), dan I Gede Bintang Arya Budaya (Co-founder Baswara Press).
Kegiatan Digitalpreneur diawali dengan workshop dari para juri yang mengajarkan tentang Business Model Canvas (BMC), strategi validasi market, dan membuat purwarupa startup. Kemudian peserta mendapatkan coaching secara personal dengan para juri yang sudah hadir untuk menyempurnakan ide mereka.
Di hari ke dua, para peserta mempresentasikan ide bisnis mereka kepada para juri. Ide bisnis terbaik mendapatkan hadiah sebesar Rp 4.500.000 dan berhak mendapatkan inkubasi bisnis dari Inkubator Bisnis Universitas Udayana.
Juara Digitalpreneur jatuh kepada Yadnya, sebuah startup yang fokus memberikan solusi untuk upacara adat dan keagamaan. Mala, CEO Yadnya, mengatakan bahwa Digitalpreneur memberikan ide untuk menajamkan konsep bisnis mereka. “Para mentor memberikan banyak masukan ketika coaching, sehingga model bisnis kami menjadi lebih tajam,” ucapnya. (kmb/balipost)