Menteri BUMN RI Erick Thohir memantau dan mengunjungi jejaring PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Pulau Komodo, Rabu (13/10). (BP/Dokumen BRI)

LABUAN BAJO, BALIPOST.com – Komitmen BRI untuk menjadi Champion of Financial Inclusion terus ditunjukkan melalui layanan keuangan di daerah-daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Beberapa layanan keuangan yang menjadi andalan BRI untuk meningkatkan inklusi keuangan dan menjangkau masyarakat adalah Agen BRILink dan Teras BRI Kapal.

Keseriusan BRI dalam memberikan layanan keuangan kepada masyarakat di wilayah 3T ini mendapatkan perhatian oleh Menteri BUMN RI Erick Thohir yang turut datang langsung memantau dan mengunjungi jejaring PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Rabu (13/10). Dalam hal ini Teras BRI Kapal dan Agen BRILink di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Adapun Teras Kapal BRI yang dikunjungi adalah Bahtera Seva II yang beroperasi di Kepulauan NTT. Sedangkan Agen BRILink yang didatanginya adalah toko kebutuhan pokok Alam Jaya milik Ahmad Makadau dan toko kebutuhan rumah tangga Kios Alias.

Baca juga:  Hadapi Tantangan Ekonomi Global, BRI Ungkap Pentingnya Risk Awareness bagi Bankir

Saat ditemui di Labuan Bajo, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan apresiasi ke Kementerian BUMN RI atas kunjungan dan perhatian tersebut. Ia mengatakan bahwa Agen BRILink dan Teras BRI Kapal menjadi ujung tombak pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Indonesia.

Dengan kunjungan tersebut, Catur berharap petugas di Teras Kapal BRI maupun Agen BRILink memiliki motivasi memajukan perekonomian di daerah. Hal ini mengingat potensi ekonomi Agen BRILink di Pulau Komodo  cukup besar.

Hingga akhir September 2021 tercatat BRI telah memiliki lebih dari 474 ribu AgenBRILink. Transaksinya mencapai 656 juta transaksi (tumbuh 28,2% yoy) dan volume transaksi mencapai Rp 824 triliun (tumbuh 38,7% yoy).

Besarnya potensi tersebut, setidaknya dibuktikan oleh Agen BRILink Ahmad Makadau yang telah menjadi Laku Pandai BRI sejak 2013. Agen BRILink yang terletak di Desa Komodo itu memiliki rata-rata transaksi hingga 133 kali per hari.

Baca juga:  Tingkatkan Ekonomi, Rencana Pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas Pesinggahan Direspons Positif

Agen BRILink, Alias pun tak kalah ramai usahanya. Terletak di Pulau Komodo, Dusun I Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Alias bisa melayani dengan rata-rata 215 transaksi per hari.

Dengan kemajuan usahanya tersebut, kedua Agen BRILink tersebut bahkan telah menjadi nasabah KUPEDES BRI yang didorong untuk pengembangan usaha. Keduanya bisa mengakses pinjaman senilai Rp 150 juta hingga Rp 200 juta.

Adapun untuk Teras BRI Kapal Bahtera Seva II Labuan Bajo Provinsi NTT, merupakan salah satu dari empat fasilitas Teras BRI Kapal untuk melayani masyarakat kepulauan di Tanah Air. Ketiga Teras Kapal BRI lainnya beroperasi di Kepulauan Anambas Provinsi Kepri, Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta dan Halmahera Selatan Kepulauan Maluku Utara.

Kehadiran Teras Kapal BRI tersebut diharapkan dapat memudahkan masyarakat di kawasan kepualaun dalam mengakses layanan perbankan. Masyarakat pun dapat menikmati layanan jasa perbankan dari BRI melalui produk pinjaman (Kupedes, KUR), simpanan, dan jasa perbankan lainnya.

Baca juga:  Dari Warga Sumberklampok Bersitegang dengan Pecalang hingga Kisruh Pembagian Kios di Besakih

Teras Kapal BRI juga memudahkan masyarakat di kawasan kepulauan melakukan transfer dananya. Serta membantu kelancaran program-program pemerintah dalam penyaluran bantuan sosial (bansos), bantuan bencana alam, dan bantuan lainnya di wilayah operasi kapal.

Layanan Teras BRI Kapal pun dilengkapi dengan banking hall, ruang ATM yang tak kalah nyaman dengan kantor cabang BRI lainnya. Hingga September 2021, Bahtera Seva II, melayani nasabah pinjaman kepada 812 nasabah. Sementara untuk simpanan pada periode yang sama telah mencapai 3.164 rekening di wilayah kepulauan operasionalnya.

Bahtera Seva II Labuan Bajo beroperasi melayani masyarakat di pulau Labuan Bajo, Longos, Boleng, Seraya Besar, Seraya Kecil, Messah, Kukusan, Rinca, Komodo dan Papagaran. Di sepuluh pulau tersebut terdapat sekitar 71.570 penduduk. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *