JAKARTA, BALIPOST.com – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) periode 2009-2014 Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi wafat di usia 72 tahun, pada Senin malam (25/10). Sudi Silalahi wafat di Rumah Sakit Gatot Soebroto (RSPAD) Jakarta Pusat, sekitar pukul 23.50 WIB karena sakit.
Kabar duka itu, dikutip dari Kantor Berita Antara, disampaikan oleh Sekretaris Kabinet periode 2009-2014 Dipo Alam dalam akun Twitternya @dipoalam49 yang terpantau, di Jakarta, Selasa (26/10).
“Innalillahi Wainna illaihi roji’un, kami sekeluarga turut berduka cita dan belasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya Bapak Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi jam 23.50 di RSPAD,” tulis Dipo Alam.
Sudi mengawali karier di pemerintahan kala menjadi sekretaris Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di bawah pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Setelah SBY menjadi presiden, Sudi diberi kepercayaan untuk menjabat Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009.
Pada periode pemerintahan kedua, SBY mengangkat pria kelahiran Pematang Siantar pada 13 Juli 1949 itu menjadi Mensesneg.
Sebelum masuk dalam pemerintahan, lulusan Akademi Militer (Akmil) 1972 ini pernah menjabat Wakil Assospol Kasospol ABRI tahun 1996 sampai 1997.
Kemudian, menjabat Kepala Staf Kodam Jaya pada 1998 dan Pangdam V Brawijaya, Surabaya pada 1999.
Sudi pun mendapatkan promosi jabatan dengan pangkat Letnan Jenderal sebagai sekretaris Menkopolkam yang saat itu dijabat SBY, pada 2001-2004. Sudi dikenal sebagai orang yang baik, ramah dan penuh perhatian.
“Saya bersaksi bahwa Pak Sudi adalah orang yang baik, ramah, penuh perhatian dan persahabatan. Kiranya Allah SWT akan memberi tempat terbaik di sisi-Nya bagi Pak Sudi. Aamiin,” kata Dipo.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD pun mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Sudi Silalahi. “Innalillah wa inna ilaihi raji’un. Allah SWT telah memanggil Sudi Silalahi ke haribaan-Nya Senin malam (25/10/21). Semoga husnul khatimah,” tulis Mahfud dalam akun Twitternya, @mohmahfudmd.
Dia menilai sosok Sudi Silalahi merupakan orang dan sahabat yang baik. “Almarhum adalah teman baik saya sejak almarhum menjadi Pangdam V di Jatim, kemudian Sesmenko Polhukam, Seskab, dan Mensesneg. Almarhum adalah sahabat yang baik,” kata Mahfud.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan mengaku terkejut mendengar kabar meninggalnya Sudi Silalahi. “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Dini hari ini saya dikejutkan oleh berita meninggalnya sahabat baik, kolega, dan teman seperjuangan saya, Letnan Jendral TNI (Purn) Sudi Silalahi (Mensesneg di era Presiden SBY). Semoga Allah ampuni beliau dan tempatkan di sisiNya yang terbaik,” tulis Zulkifli dalam akun Twitternya, ZUL_Has.
Menurut Zulhas, sapaan Zulkifli Hasan, Sudi Silalahi adalah orang yang penuh persahabatan, perhatian dan rendah hati, dengan dedikasi yang tak perlu diragukan lagi untuk NKRI.
“Kita semua patut merasa kehilangan atas kepergian beliau pukul 23.50 semalam di RSPAD. Kita doakan beliau husnul khotimah,” ujarnya.
Kepergian Sudi Silalahi menghadap Sang Khalik bagi Zulhas seolah-olah datang secara tiba-tiba tanpa kabar sakit sebelumnya. “Baru sekitar 10 hari lalu saat saya masih di Amerika Serikat, kami saling WA. Beliau mengirim foto-foto saya bersama Imam Shamsi Ali yang saya temui di New York, rupanya Pak Sudi dapat foto itu dari Facebook,” kata Zulhas.
Berawal dari situ, Zulhas dan Sudi pun mengobrol, saling mengungkapkan kekangenan. “Kapan kita ketemu dan ngopi-ngopi, Pak? Ajak saya. Pak Sudi pun mengiyakan dan kami berjanji untuk mencari waktu bersama,” tutur Zulhas.
Mantan Menteri Kehutanan ini menyebutkan, sekitar satu minggu yang lalu, Sudi pun masih mengirim pesan WhatsApp, bercerita bahwa pohon yang pernah Zulhas berikan kepadanya sudah tumbuh besar.
“Pohon yang waktu itu, sekarang sudah gede-gede, Pak Zul,’ ceritanya. Waktu saya masih menjabat Menhut, saya ingat memberi beberapa bibit pohon untuk Pak Sudi,” ujar Zulhas.
Zulhas mengatakan, pada Selasa subuh ini ia kembali menerima pesan WhatsApp tentang Sudi, tapi tidak langsung darinya.
Pesan itu datang dari kerabat dan kolega yang mengabarkan bahwa Sudi telah meninggal dunia.
“Tentu saya terkejut sekaligus sangat kehilangan. Saya berdoa dari hati terdalam semoga beliau wafat dalam keadaan husnul khotimah. Saya bersaksi beliau orang yang baik,” kata Zulhas. (kmb/balipost)