AMLAPURA, BALIPOST.com – Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI atau Bakamla) Kabupaten Karangasem membentuk Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala). Pembentukan relawan itu, bagian upaya untuk membantu pengamanan di wilayah laut, khususnya di wilayah kelautan di Kabupaten Karangasem.
Direktur kerjasama Bakamla, Laksamana Pertama Sandy Muchjidin Latief, Rabu (27/10) mengungkapkan, beberapa potensi yang ada di perairan Karangasem yakni maraknya pelanggaran hukum dan musibah diantaranya, penangkapan ikan secara ilegal, kecelakaan musibah kapal tenggelam dan banyak lagi yang membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah. Melihat kondisi itu, Bakamla perlu membentuk Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala) ini.
“Kita membentuk Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala) yang berjumlah 30 orang personil. Dsn kita berharap, Rapala yang terbentuk ini nantinya bisa memberikan manfaat yang sebesar besarnya dalam menjaga keamanan dan keselamatan laut di Karangasem ini,” ucapnya.
Latief menambahkan, para calon Rapala akan mendapatkan pembekalan klasikal dan lapangan selama dua hari. Para calon anggota Rapala yang akan di didik dan dilatih agar mengikuti dengan serius sehingga menghasilkan rapala yang berkomitmen dan berintegritas yang nantinya bisa menginplemantasikan saat bertugas di lapangan. “Lewat pelatihan itu, diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat dan bisa menginplementasikan ilmunya dengan sebaik baiknya,” harapnya.
Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, mengatakan, bahwa peran masyarakat pesisir sangatlah diperlukan dalam menjamin keamanan dan kedaulatan wilayah pantai. Untuk itu, masyarakat pesisir harus dilembagakan dan didukung dengan pengetahuan keterampilan serta sarana dan prasarana yang memadai. “Kita berharap, dengan pembentukan Relawan Penjaga Laut (Rapala) Nusantara ini bisa menciptakan keamanan dan kenyamanan dalam berbagai aktivitas di pesisir pantai,” harap Artha Dipa. (Eka Prananda/Balipost).