dr. I Gusti Ngurah Putra Eka Santhosa, AIFO-K. (BP/nel)

DENPASAR, BALIPOST.com – KONI Bali menggelar TC sentralisasi bagi atlet PON dari Agustus hingga September. Selama menjalani pemusatan latihan daerah (pelatda), tercatat 45 atlet PON dari berbagai cabor terpapar COVID-19.

Bidang Kesehatan KONI Bali dr. I Gusti Ngurah Putra Eka Santhosa, AIFO-K, di Denpasar, Selasa (02/11) mengemukakan, Pihaknya bersyukur seluruh atlet bisa pulih sebelum berangkat ke PON Papua. “Kami berupaya melakukan pemulihan dan penyembuhan, sehingga mereka bisa sembuh total dan berlaga di ajang PON,” terangnya.

Baca juga:  Penting, Hilirisasi Produk Pangan Lokal Bali

Ngurah Putra enggan menyebut nama cabor, berikut nama atlet yang terpapar. Yang membanggakan, kata dia, seluruh atlet tetao berjuang maksimal dan habis-habisan (puputan). “Alhasil, / kontingen Bali mendulang 28 emas, serta menduduku peringkat kelima,” tuturnya.

Hal ini juga berkat keterlibatan seluruh komponen, termasuk sport intelligence. “Jadi, media yang tidak mewartakan atlet terpapar COVID-19, juga ikut berperang dalam sport intelligence,” katanya.

Sepulang dari Bumi Cendrawasih, menurut Ngurah Putra, terdapat tiga atlet terjangkit malaria. Namun, pihaknya bersyukur dua atlet sudah sembuh, dan tinggal seorang yang masih menjalani upaya penyembuhan.

Baca juga:  Liburan di Bali, Pasutri Singapura Jadi Korban Kejahatan

Selain itu, selama pelaksanaan PON di Papua, terdapat 12 orang terpapar dan positif COVID-19. “Akan tetapi, lagi-lagi kami bersyukur semuanya sembuh total,” ujarnya.

Ke depan, dirinya berharap KONI bisa menekan biaya pengobatan maupun operasi, bukan hanya selama atlet tampil, tetapi termasuk ketika mereka berlatih. “Saya sarankan atlet diproteksi dengan asuransi yang berani menanggung biaya pengobatan sampe sembuh,” harapnya. (Daniel Fajry/balipost)

Baca juga:  Rekanan Agar Kebut Pengerjaan Rest Area Goa Lawah
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *