SYDNEY, BALIPOST.com – Sydney sebagai kota terbesar di Australia akan menambah kelonggaran aturan pembatasan sosial pada Senin ketika hampir 90 persen penduduknya telah menerima dua dosis vaksin. Meskipun terbatas bagi mereka yang sudah divaksin penuh, relaksasi di New South Wales, negara bagian di mana Sydney berada, mencakup sejumlah aturan.
Salah satu aturan yang dihapus adalah batasan jumlah tamu yang boleh berkunjung ke rumah atau jumlah orang yang menghadiri acara di tempat terbuka. “Kita sedang membawa negara ini keluar dari pandemi,” kata pemimpin negara bagian Dominic Perrottet sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (7/11).
Dia menyerukan “upaya terakhir” untuk mencapai dan bahkan melampaui capaian vaksinasi 95 persen. Ratusan orang pada Minggu menggelar protes anti vaksin di Sydney, namun aksi penentangan seperti itu tergolong kecil di Australia.
Jajak-jajak pendapat menunjukkan jumlah penentang vaksin di negara itu hanya berkisar satu digit. Negara bagian Victoria mencatat 1.417 kasus baru COVID-19, terbanyak di Australia, dengan 10 kematian. Tidak ada kasus baru di Wilayah Utara yang terpencil, di mana penguncian diperpanjang hingga Senin tengah malam untuk mengatasi lonjakan kecil wabah di beberapa daerah.
Australia memperingan aturan di perbatasan internasionalnya pada Senin untuk pertama kali selama pandemi, khusus bagi mereka yang sudah divaksin penuh dari negara bagian dengan tingkat vaksinasi yang tinggi. Namun perjalanan domestik masih terganggu karena sebagian besar negara bagian dan teritori masih menutup perbatasan mereka.
Negara bagian Western Australia akan membuka lagi perbatasan ketika vaksinasi penuh mencapai 90 persen, kata pemimpinnya. Terlepas dari wabah Delta yang memicu lockdown berbulan-bulan di Sydney dan Melbourne, total kasus COVID-19 di Australia hanya sedikit di atas 180.000, jauh lebih sedikit ketimbang banyak negara maju lainnya dengan 1.597 kematian. (Kmb/Balipost)