JAKARTA, BALIPOST.com – Fakta menyebutkan bahwa sebagai negara berkembang, masyarakat Indonesia kerap dihadapi oleh berbagai macam penyakit seperti hipertensi, kardiovaskular, diabetes, karena pola hidup yang tidak sehat. Dilansir dari Riskesdas tahun 2018, lebih dari 63 juta penduduk Indonesia menyandang Hipertensi.
Hipertensi ini menjadi salah satu pintu masuk atau faktor risiko penyakit lainnya. Fakta lain mengemukakan, data dari Kementerian Kesehatan edisi Oktober 2020, Satgas COVID-19 menunjukkan bahwa dari 1488 pasien, 34,5 persen merupakan pasien penderita diabetes melitus.
Telkomsel menghadirkan platform Fita, yakni aplikasi kesehatan yang berfokus untuk mengubah perilaku masyarakat dengan menerapkan kebiasaan baik. Dengan mendorong gerakan #SehatMakinNikmat, Fita menyuguhkan localized content seputar kesehatan, nutrisi, dan berbagai program olahraga yang telah dikurasi oleh certified coach.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam, dalam rilisnya mengatakan Telkomsel menghadirkan Fita dengan visi untuk dapat memberikan solusi Kesehatan berbasis health-tech di tengah masyarakat melalui inovasi dan teknologi. “Kami berharap hadirnya Fita akan membantu masyarakat menerapkan hidup sehat melalui ragam konten berkualitas dengan akses solusi berteknologi terkini serta mewujudkan bangsa Indonesia yang lebih sehat,” ujarnya, Selasa (9/11).
Dalam kesempatan yang sama di peluncuran Fita, Chief Executive Officer Fita Reynazran Royono menjelaskan aplikasi kesehatan telemedicine sudah mulai ramai dan diminati masyarakat. Jarak dan waktu bukan lagi penghalang untuk terhubung dengan layanan kesehatan.
Namun saat ini belum banyak platform yang menekankan kontennya kepada pencegahan. “Fita hadir untuk membantu masyarakat membangun kebiasaan baik, mendorong masyarakat untuk dapat menerapkan hidup lebih sehat, sehingga tidak mudah terserang penyakit sebagai bentuk pencegahan.”
Aplikasi Fita sudah dapat dinikmati masyarakat sejak Agustus 2021. Antusiasme masyarakat terhadap konten yang dihadirkan Fita semakin tumbuh dengan lebih dari 350 ribu jumlah pengunduh hingga saat ini. (kmb/balipost)