Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). Sejumlah sekolah di Kota Denpasar mulai mengelar PTM dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di masing-masing satuan pendidikan di Kota Denpasar tetap dimonitor dan dievaluasi. Selama ini PTM berjalan baik dan lancar.

Belum ditemukan ada kasus COVID-19 kluster PTM. Namun demikian, warga sekolah diharapkan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Demikian disampaikan Plt. Kadisdikpora Kota Denpasar, IGN Eddy Mulya, Sabtu (13/11).

Sementara itu Kepala SMKN 1 Denpasar Ketut Suparsa mengatakan, saat ini PTM di sekolah yang dipimpinnya, berjalan lancar dengan penerapan prokes yang ketat. Sarana dan prasaran prokes selalu disiapkan, seperti hand sanitizer, alat pengukur suhu tubuh, dan alat cuci tangan.

Baca juga:  Tanpa Tujuan Jelas, Duktang Asal Surabaya Dikarantina

Sesuai aturan PTM terbatas, peserta didiknya dalam satu kelas dibatasi, yaitu 50 persen. Ketika ditanya apakah ada rencana pelonggaran pelaksanaan PTM, mengingat kasus positif COVID-19 di Bali cenderung melandai, Suparsa mengatakan belum ada petunjuk soal itu dari atasan.

Dikatakan, pada 16 November mendatang akan dilaksanakan test PCR secara acak pada 30 orang guru dan pegawai di SMKN 1 Denpasar. Test PCR ini untuk mengetahui apakah dengan sudah divaksin dan pelaksanaan prokes yang ketat selama PTM, sudah tidak terjadi lagi kasus positif COVID-19 tanpa gejala alias OTG di sekolah. ‘’Test PCR ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui fasilitas kesehatan yang terdekat. Diharapkan dari hasil test nanti, tidak terjadi OTG dan sekolah tetap bisa PTM atau bahkan dilonggarkan pelaksanaannya,’’ kata Suparsa.

Baca juga:  Denpasar Tambah 20 Kasus Positif COVID-19 dalam 24 Jam, Ini Rincian Pekerjaan dan Asalnya

Pihaknya berharap kegiatan belajar mengajar bisa dilaksanakan secara normal kembali, sebab siswa kelas 12 akan menghadapi ujian yang akan dimulai awal Februari 2022 mendatang. ‘’Siswa akan menghadapi ujian, mulai dari Ujian Kompetensi Keahlian (UKK), sertifikasi lulusan dari LSP-P1, dan ujian akhir sekolah sebagai penentu kelulusan siswa,’’ pungkasnya. (Subrata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *