AMLAPURA, BALIPOST.com – Kerusakan ratusan rumah warga yang rusak parah akibat bencana gempa bumi di Dusun Jatituhu, Desa Ban, Kubu, Karangasem belum lama ini memaksa warga harus tidur di tenda darurat yang dibangun oleh para petugas diareal pekarangan rumah mereka masing-masing. Mengantisifasi hujan deras dan angin kencang, kini atap tenda darurat yang sebelumnya beratapkan terpal kini diganti memakai atap seng.
Perbekel Desa Ban, I Gede Tamu Sugiantara, mengatakan, kalau pihaknya saat ini mengkhawatirkan turunnya hujan. Sebab, belakangan ini di wilayah Ban mulai turun hujan. Kondisi itu, akunya sangat berdampak pada warga yang tinggal di tenda-tenda darurat akibat rumahnya rusak berat pascadilanda bencana alam gempa bumi belum lama ini.
“Yang kita khawatirkan saat ini adalah hujan. Apalagi sekarang ini sudah mulai turun hujan. Disamping itu, juga di wilayah Jatituhu mulai terjadi tanah longsor. Kemarin ada longsor akibat hujan deras. Sudah dibersihkan, tapi kembali ada longsor di sana,” ucapnya.
Menurut, Sugiantara, bila nantinya hujan terus turun, maka tidak menutup kemungkinan atap tenda darurat memakai terpal ini rusak atau bocor. Untuk mengantisifasi hal tersebut, saat ini atap bangunan tenda darurat di masing-masing rumah warga yang sebelumnya memakai terpal kini sudah mulai diganti dengan seng.
“Kita sudah ada donasi atau bantuan sebanyak 2 ribu buah seng. Seng ini telah disalurkan ke rumah-rumah warga yang ada tenda daruratnya untuk mengganti atap terpal mamakai seng ini. Sedangkan di bagian samping baru ditutup memakai bambu atau terpal. Saat ini kita masih kekurangan sekitar 700 buah seng lagi. Semoga nantinya kembali ada donasi seng,” Katanya sembari menyatakan, agar lebih kuat penyangga bangunan harus kokoh dan kuat agar tidak roboh. (Eka Prananda/Balipost).