SINGARAJA, BALIPOST.com – Hujan deras disertai dengan angin kencang, di wilayah Kabupaten Buleleng, Senin malam (15/11), telah menyebabkan menimbulkan bencana banjir dan longsor. Bencana tanah longsor menimpa salah satu warga Desa Sudaji, Kecamatan Sawan. Rumah milik Ketut Some Kade (60) dan Nengah Sukarmi (65) tertimbun tanah longsor.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 22.00 wita. Sebelum kejadian hujan diikuti angin kencang terjadi di Desa Sudaji dan sekitarnya. Karena sudah malam, korban Soma Kade dan keluarga memilih istirahat di dalam rumah. Saat istiharat, tiba-tiba tanah setinggi 8 meter dan lebar sekitar 4 meter longsor, menimbun bagian rumah korban.
Dalam peristiwa itu, korban kemudian berhasil keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Tembok salah satu ruang kamar tidur rusak berat, sehingga tidak bisa ditempati. Pantuan dilokasi, guna mencegah kerusakan bertambah parah, rangka atap rumah korban untuk sementara ditopang dengan bambu. Sedangkan, beberapa perlengkapan rumah tangga milik keluarga ini ikut tertimbun tanah.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariyadi Pribadi, mengatakan, pasca kejadian itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD telah dikerahkan melakukan penanganan tanggap darurat. BPBD telah melakukan assessment untuk menghitung total kerugian materiil yang dialami korban. Dari penghitungan itu, korban diperkirakan menelan kerugian sekitar Rp 5 juta.
“Dari koordinasi kami dengan perangkat desa, tanah longsor di Desa Sudaji itu menyebabkan 1 kamar tidur milik warga jebol karena tertimbun tanah. Tidak ada korban jiwa. Kami lakukan assessment untuk penanganan lebih lanjut,” katanya.
Perbekel Desa Sudaji Made Fajar Kurniawan menyebutkan, ada beberapa lokasi tanah longsor di wilayahnya. Seperti, di Banjar Dinas Kaja Kangin. Tanah milik warga di sisi jalan longsor kemudian tanah menimbun jalan yang menghubungkan Desa Sudaji dengan Desa Bebetin.
Senderan milik Ketut Sika warga Banjar Dinas Singkung juga ambruk karena tergerus hujan. Material senderan itu lantas menimbun tembok pagar rumah tetanganya. Ada juga badan jalan lingkungan di Banjar Dinas Singkung juga tertimbun tanah longsor, sehingga menganggu lalulintas warga yang akan beraktifitas. “Hujan deras itu menyebabkan tanah longsor, dan tidak sampai ada korban jiwa, namun akses jalan sempat terganggu karena tertimbun longsor,” katanya.
Dari sejumlah titik longsor itu, Perbekel Fajar menyebut, perangkat desa dan warga telah melakukan gotong royong untuk membantu membersihkan material tanah longsor. Dengan demikian, akses jalan yang sempat tertimbun tanah longsor sudah bisa dilalui kendaraan. Sedangkan, untuk kerusakan rumah warga, pihaknya telah berkoordinasi ke instansi terkait untuk mendapat penanganan lebih lanjut. (Mudiarta/Balipost)