BANGLI, BALIPOST.com – Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kabupaten Bangli telah berjalan sebulan lebih. Sejumlah sekolah meminta penambahan durasi atau jam pelaksanaan PTM.
Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikpora Kabupaten Bangli I Wayan Gede Wirajaya, Rabu (17/11) mengatakan berdasarkan hasil evaluasi, pelaksanaan PTM di SD dan SMP di Bangli sejauh ini berjalan lancar. Tidak ada hambatan berarti. PTM berjalan sesuai harapan.
Wirajaya mengungkapkan sejumlah sekolah ada yang meminta penambahan durasi PTM. Demikian juga dengan volume siswa yang dihadirkan, beberapa sekolah menginginkan agar ditambah. Hal yang menjadi alasan karena kasus penyebaran covid di Bangli sudah mulai melandai.
Namun demikian, Disdikpora Bangli belum bisa mengakomodir permintaan tersebut. Jelas Wirajaya untuk pelaksanaan PTM pihaknya tetap mengacu pada regulasi yang ada. Dimana saat ini Bali masih menerapkan PPKM Level II. Untuk pelaksanan PTM, telah diatur batasan jumlah siswa yang boleh dihadirkan di sekolah dan durasi belajarnya. “Sesuai inmendagri, maksimal boleh menghadirkan 50 persen siswa dan durasi belajarnya 3 jam per satu sesi. Kami tetap berpegangan pada aturan yang ada,” jelasnya.
Di sisi lain, disinggung mengenai kerusakan sejumlah bangunan sekolah akibat dampak gempa beberapa waktu lalu, Wirajaya mengatakan hal itu tidak mengganggu pelaksanaan PTM.
Dia menyebutkan akibat gempa bulan lalu, ada 27 sekolah yang mengalami kerusakan bangunan. Karena tingkat kerusakannya ringan, penanganannya masih bisa dilakukan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Sejauh ini beberapa sekolah sudah melakukan perbaikan, dan beberapa masih mencari tenaga tukang. (Dayu Rina/Balipost)