DENPASAR, BALIPOST.com – Prosesi palebon Ida Bagus Antara (78) berlangsung khusyuk dan khidmat di Setra Badung, Selasa (7/12), bertepatan Anggara Paing Pujut. Almarhum selama hidupnya aktif berorganisasi, khususnya di bidang olahraga.
Putri keempat almarhum, Ida Ayu Karmila, menceritakan, almarhum meskipun sudah berumur, tetapi masih sering bermain golf dan gateball. “Ayah saya biasa bermain golf di Sanur dan bemain gateball di PLN Jalan Sudirman,” ungkapnya.
Ia mengemukakan, ayahnya meninggal karena stroke untuk keenam kalinya. “Padahal, saat terkena stroke pertama hingga ketiga masih ugar dan bisa berjalan kaki kembali,” terangnya.
Pascaterkena stroke keempat kalinya, Ida Bagus Antara praktis tidak bisa berjalan, dan harus dibantu kursi roda dan tergolek lemas di atas ranjang.
Ketua Umum Pengprov Pergatsi Bali IGN Adnyana, mengakui, IB Antara menjabat Penasihat di Pergatsi Bali. “Oleh karena IB Antara meninggal, maka penasihat tinggal 3, yakni Wagub Cok Ace, pengurus PB Pergatsi Cristina, serta Cok Agung Adnyana,” ungkapnya.
Adnyana yang baru terpilih kembali menakhodai induk organisasi gateball di Bali ini menegaskan, IB Antara semasa menjabat Ketua Umum Pengprov Pergatsi berjasa membentuk kepengurusan PB Pergatsi. Upaya pemassalan gateball di Pulau Dewata, diperlukan pelatih yang bersertifikat nasional maupun internasional. “Langkah mengembangkan gateball di Bali, memerlukan pelatih lebih banyak lagi,” jelasnya.
Sementara itu, kemenakan almarhum Ida Bagus Gede Gana Putra Karang, menerangkan, sejak remaja mendiang hobi bermain bola. Bahkan, dalam kondisi sakit tetap memantau perkembangan olahraga di Bali. “Dalam kondisi sakit, almarhum diminta istirahat total. Kenyataannya, almarhum yang sudah tak bisa menyetir mobil meminta tolong kepada cucu, kemenakan, atau sopir untuk sekadar mengantarnya ke kantor KONI Bali,” ucap Gana. (Daniel Fajry/balipost)