JAKARTA, BALIPOST.com – Pemerintah terus berupaya untuk mempertahankan agar jumlah kasus COVID-19 serendah mungkin. Namun upaya yang dilakukan pemerintah akan efektif jika ada kerja sama yang baik dengan masyarakat. “Upaya ini akan efektif jika masyarakat patuh, taat dan disiplin terapkan protokol kesehatan termasuk mengurangi mobilitas dan berpartisipasi dalam vaksinasi COVID-19,” tegas Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari relis Kemenkes RI, Selasa (7/12)
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Selasa (7/12), menunjukkan terjadi penambahan kasus COVID-19 sebanyak 261 orang. Kumulatifnya menjadi 4.258.076 orang. Pada hari ini dilaporkan yang sembuh sebanyak 420 orang. Total pasien sembuh menjadi 4.108.717 orang (96,4 persen). Korban jiwa tercatat 17 orang. Sehingga kumulatifnya menjadi 143.893 orang (3,4 persen) selama pandemi berlangsung sejak Maret 2020. Jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat mencapai 5.466 orang (0,1 persen).
Sementara, langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk penanggulangan pandemi COVID-19, diantaranya adalah deteksi melalui penguatan testing, tracing, karantina/ isolasi. Deteksi juga dilakukan melalui surveilans untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan surveilans genomic untuk mengawasi varian baru serta pengawasan di pintu masuk negara.
Kemudian manajemen klinis yang dilakukan tatalaksana kasus sesuai perkembangan ilmu pengetahuan termasuk potensi obat baru dan persiapan kapasitas rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan lainnya.
Selain itu, perubahan perilaku yang dilakukan melalui penguatan protokol kesehatan berbasis teknologi informasi PeduliLindungi serta melakukan peningkatan cakupan vaksinasi nasional. Terakhir, dilakukan penguatan sistem kesehatan untuk menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan esensial dan memenuhi standar protokol kesehatan.
Oleh sebab itu, Nadia mengungkapkan yang terpenting untuk dilakukan adalah menekan laju kasus dengan cara memastikan mobilitas tidak meningkat secara tajam agar laju penularan juga tidak meningkat. “Kita harus pastikan setelah libur nataru tidak terjadi lonjakan kasus karena situasi (pandemi) yang sudah membaik ini harus kita pertahankan,” ungkapnya. (Agung Dharmada/Balipost)