JAKARTA, BALIPOST.com – Penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia saat ini cukup terkendali dengan terus menurunnya kasus positif dan kasus aktif, sejalan dengan angka kesembuhan yang terus meningkat dan angka kematian yang terus ditekan. Meski demikian, Pemerintah terus berupaya maksimal memberikan perlindungan dengan meningkatkan kualitas penanganan dan menggencarkan vaksinasi, terutama vaksin dosis kedua. Namun hingga saat ini masih ada 21 Provinsi yang cakupan vaksinasi dosis kedua dibawah angka nasional.
Melihat pencapaian program vaksinasi di Indonesia, saat ini pencapaian vaksin dosis 1 sebesar 68,45%, dan dosis 2 sebesar 47,59%. Namun yang disayangkan, masih ada 21 provinsi dengan cakupan vaksinasi dosis 2 di bawah angka nasional. “Dan ini perlu segera dilakukan upaya perbaikan,” tegas Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam Internasional Media Briefing di Graha BNPB, yang dikutip dari kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu (8/12).
Lalu, untuk kondisi terkini, menunjukkan Indonesia mengalami penurunan kasus selama 20 minggu berturut-turut paska lonjakan kasus terakhir terjadi pada Juli 2021. Saat itu, total kasus mingguan tertinggi mencapai 347.847 kasus. “Dibandingkan saat ini, kasus mingguan Indonesia mencapai 1.749 kasus, atau turun 99% dari puncaknya,” Wiku
Sejalan itu, kasus aktif Indonesia juga terus menurun. Saat ini terdapat 7.526 kasus atau persentasenya 0,18%. Jika dibandingkan tingkat dunia, persentase di Indonesia jauh lebih rendah dari kasus aktif dunia saat ini sebesar 7,93%.
Menurunnya kasus aktif ini terus meningkatkan angka kesembuhan. Pada minggu ini, angka kesembuhan sebanyak 2.378 kasus atau sudah mencapai 96,44% dari total kasus positif. Dan kabar baiknya, angka kesembuhan yang relatif tinggi ini sejalan dengan angka kematian, di mana selama sepekan terakhir Indonesia mencatatkan 59 kematian.
Pemerintah, angka testing Covid-19 akan terus ditingkatkan. Dalam seminggu terakhir, sudah lebih dari 1,3 juta orang yang diperiksa. Angka ini meningkat dari minggu-minggu sebelumnya yang berkisar di angka 900 ribu – 1,2 juta orang. Dengan jumlah tes yang besar ini, tingkat positif rate Indonesia tetap terkendali yang saat ini berada di angka 0,12%.
Penurunan kasus positif dan positivity rate juga menurunkan tingkat hunian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit. Pekan ini, BOR ruang isolasi di tingkat nasional hanya 2,77%. Walaupun begitu, salah satu indikator yang terus dipantau adalah tingkat reproduksi atau angka Rt. Karena, beberapa pekan terakhir jumlahnya terus meningkat. Nilai Rt di Indonesia saat ini sebesar 0,97. “Ini artinya sebentar lagi angka ini akan mendekati 1,” jelas Wiku. (Agung Dharmada/Balipost)