BANGLI, BALIPOST.com – Nasib gedung Sasana Budaya tak seberuntung bangunan milik Pemkab Bangli lainya yang diperbaiki dengan anggaran mencapai miliaran rupiah. Tempat pentas seni yang dibangun sekitar tahun 80-an itu kondisinya rusak dan tak kunjung diperbaiki. Dalam APBD 2022 pun Pemkab Bangli belum mengalokasikan anggaran untuk perbaikan gedung tersebut.
Plt. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Bangli Putu Ganda Wijaya mengakui Pemkab belum mengalokasikan anggaran perbaikan gedung tersebut dalam APBD 2022. Dia mengungkapkan sesuai perencanaan, Sasana Budaya akan dibangun sebagai pusat kebudayaan dan seni Kabupaten Bangli. Pembangunan direncanakan tahun 2022. Untuk mewujudkan itu, Pemkab Bangli sudah sempat mengajukan usulan bantuan keuangan khusus (BKK) Rp 25 miliar ke Kabupaten Gianyar. “Tapi belum bisa diwujudkan di tahun 2022. Karena Gianyar belum bisa memenuhi usulan kami,” ungkapnya, Rabu (8/12).
Meski demikian, pembangunan pusat kebudayaan itu tetap akan direncanakan. Kata Ganda, karena di tahun 2022 belum bisa diwujudkan, maka pemkab akan memprogramkan kembali di tahun 2023.
Disampaikannya, untuk menjadikan Sasana Budaya sebagai pusat kebudayaan Kabupaten Bangli, Pemkab sudah membuat masterplannya. Areal yang akan dibangun diperluas sampai Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH). “Karena kantor DLH itu kan lokasinya menjadi satu kesatuan Sasana Budaya,” ujar Kadis DLH itu. Sebagai pusat kebudayaan dan seni, nantinya Sasana Budaya akan menjadi tempat pertunjukan budaya dan kreatifitas seni masyarakat Bangli.
Sebagaimana yang diketahui keberadaan Gedung Sasana Budaya Giri Kusuma Bangli sejak beberapa tahun terakhir tidak pernah lagi dimanfaatkan untuk menggelar pementasan seni. Terlebih pasca ambruknya atap bangunan gedung utama sekitar 2017 lalu. (Dayu Rina/Balipost)