KLARIFIKASI-Korban pengunggah video pengeroyokan saat klarifikasi kejadian sebenarnya di Mapolsek Denbar. (BP/ken)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pelaku pengeroyokan di Jalan Gunung Soputan, Denpasar Barat (Denbar) sempat viral di medsos, sudah terungkap. Polisi mengamankan tiga pelaku yang ternyata bukan geng motor, melainkan remaja belasan tahun.

Ketiganya juga masih berstatus pelajar. Pelaku berinisial GA (16), TJ (15) dan AH (16). Mereka tidak ditahan karena masih di bawah umur.

Kompol I Made Hendra Agustina, Kamis (9/12) menepis anggapan pihaknya lamban menangani kasus ini seperti tersiar di medsos. Setelah mendapat informasi kejadian itu, anggotanya langsung bergerak dan melakukan penyelidikan.

Alhasil para pelaku ditangkap sehari setelah kejadian di Jalan Diponegoro, Denpasar. “Jadi tidak benar seperti disampaikan di medsos tersebut. Peng-upload video itu sudah minta maaf. Termasuk sering kejadian serupa di TKP itu tidak benar,” tegasnya.

Baca juga:  Kapolsek Klaim WNA di Kuta Disiplin Prokes

Hasil penyelidikan dan penyidikan, pada Sabtu (27/11) pukul 01.00 WITA, Yandi Ramdhani mengendarai sepeda motor membonceng temannya, Elisha Emmanuel melintas di TKP. Saat itu mereka melihat lima orang tidak dikenal naik sepeda motor berhenti di tengah jalan.

Kedua korban lalu menanyakan sampai tutup jalan. Salah satu pelaku menjawab menggunakan Bahasa Bali yang tidak dimengerti oleh korban. “Mereka sempat cekcok dan YR (Yandi Ramdhani) menabrak sepeda motor milik pelaku. Pelaku langsung kabur dan YR turun dari motor lalu melempar helm ke arah orang-orang tersebut,” ungkapnya.

Baca juga:  Dugaan Kecurangan SPBU Viral di Medsos, Pertamina Lakukan Pengecekan CCTV

Beberapa saat kemudian pelaku balik ke TKP. Tersangka GA menghampiri dan langsung menendang Yandi.

Yandi dibantu Elisha melakukan perlawanan. Mengetahui hal tersebut, TJ dan AH menyerang korban. “Para pelaku ini bukan geng motor. Kebetulan saat itu mereka habis makan dan hendak pulang. Mereka berhenti di TKP untuk tukaran motor,” kata Kompol Hendra.

Menurut Kapolsek Hendra, video yang di-share di medsos tidak utuh. Ditambah lagi dengan narasi-narasi berlebihan dan tidak sesuai fakta. “Sekecil apapun informasi atau laporan pasti kami tindak lanjuti. Kami sudah melaksanakan berbagai upaya untuk menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah Denbar. Jangan sampai video tidak sesuai fakta tersebut mengganggu keamanan dan meresahkan masyarakat,” imbuh kapolsek asal Ubud, Gianyar ini.

Baca juga:  Kasus Pengeroyokan Hingga Tewas, Ombudsman Persoalkan Tuntutan Cuma 8 Bulan

Pengunggah video kasus pengeroyokan itu tak lain adik korban sudah mengaku keliru dan minta maaf. Dia mengakui menyampaikan informasi kurang pas dan tidak sesuai fakta di lapangan.

Ia mengakui informasi diterimanya sepotong-sepotong dan menyatakan pelayanan Polsek Denbar sangat baik.

Seperti diberitakan, kasus pengeroyokan di Jalan Gunung Soputan, Denpasar Barat (Denbar), Sabtu (27/11), viral di media sosial (medsos). Pelakunya diduga geng motor dan mengeroyok warga yang melintas di jalan tersebut. Kejadian ini terekam CCTV terpasang di toko dekat TKP. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *