Tangkapan layar peta zona risiko penyebaran COVID-19 di Indonesia. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sudah 12 minggu atau 3 bulan terakhir ini, kabupaten/kota di Bali tidak mengalami perubahan zona risiko penyebaran COVID-19. Data terbaru per 12 Desember yang dilansir Rabu (15/12) di website Covid-19.go.id seluruh kabupaten/kota di Bali ada di zona kuning atau risiko penyebaran rendah. Sembilan kabupaten/kota itu, yakni Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Bangli, Klungkung, Karangasem, Buleleng, dan Denpasar.

Sementara itu, secara nasional, zona hijau terus bertambah. Total ada 79 dari 58 kabupaten/kota (11,28 persen) seminggu sebelumnya kini sudah di zona tak ada tambahan kasus COVID-19 atau 15,7 persen dari 514 kabupaten/kota di Indonesia. Sisanya sebanyak 436 kabupaten/kota (84,63 persen) ada di zona kuning. Jumlah zona kuning ini turun dari seminggu sebelumnya yang mencapai 456 kabupaten/kota.

Baca juga:  Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Sumbang Polusi Terbesar

Bali pun dari assesmen pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat masih menjalani PPKM Level 2 hingga Senin (3/1/2022). Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Bali, terjadi tren penurunan kasus selama sepekan terakhir ini bila dibandingkan seminggu sebelumnya yang totalnya 59 orang atau rata-rata kasus hariannya mencapai 8,42 kasus.

Dari data mingguan, tambahan kasus Bali sebanyak 44 kasus, yaitu dari 114.265 kasus pada 6 Desember menjadi 114.309 kasus di 12 Desember. Jika dirata-ratakan terjadi penambahan sebanyak 6,28 kasus dalam sehari.

Untuk kasus sembuh, tambahannya mengalami penurunan dibandingkan seminggu sebelumnya yang mencapai 59 orang. Tambahan pasien sembuh selama sepekan ini mencapai 50 orang. Yaitu dari 110.057 kasus ke 110.107 kasus. Bila dirata-ratakan kesembuhan harian mencapai 7,14 kasus.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional di Bawah Seribu Orang

Sementara pada kasus meninggal, dalam sepekan ini dilaporkan sebanyak 3 orang dari 4.048 kasus menjadi 4.051 kasus. Atau tercatat sebanyak 0,57 korban jiwa per hari bila dirata-ratakan.

Kasus aktif dalam periode itu juga berkurang dari 160 kasus menjadi 151 kasus. Terdapat penurunan sebanyak 9 kasus dalam sepekan atau secara rata-rata turun 0,42 kasus sehari.

Ketaatan Prokes

Bali masih menyandang predikat provinsi dengan ketaatan protokol kesehatan sangat baik atau zona hijau (ketaatan di atas 91 persen). Persentase ketaatan prokes, baik memakai masker dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan rata-ratanya ada di atas 97 persen, naik dari seminggu sebelumnya yang mencapai 94 persen.

Dari data terbaru periode pemantauan 6 Desember hingga 12 Desember, sebanyak 805.952 orang di Bali diawasi pelaksanaan prokesnya. Jumlah titik pantau ada di 172.060 lokasi di 9 kabupaten/kota dengan 52 kecamatan dan 357 kelurahan/desa.

Baca juga:  KMB Serahkan Punia Untuk Pemangku dan Pecalang Besakih

Hasilnya, kepatuhan memakai masker jika dirata-ratakan dari 9 kabupaten/kota mencapai 98,45 persen atau naik dari sepekan sebelumnya yang mencapai 98,07 persen. Kepatuhan tertinggi ada di Bangli, dengan persentase mencapai 99,94 persen. Sedangkan kepatuhan terendah ada di Jembrana dengan persentase 96,02 persen.

Sementara itu, untuk kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan, jika dirata-ratakan dari 9 kabupaten/kota mencapai 96,50 persen. Persentase ini juga naik dari seminggu sebelumnya yang mencapai 96,36 persen.

Kepatuhan tertinggi disandang Denpasar dengan 99,66 persen. Sedangkan yang terendah adalah Tabanan sebesar 89,67 persen (kuning). (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *