Penandatanganan MoU komitmen funding facility antara BRI dengan PNM di Jakarta pada Kamis (16/12). Hadir Direktur Bisnis Wholesale & Kelembagaan BRI Agus Noorsanto, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi, dan Direktur Keuangan dan Operasional PNM Tjatur H. Priyono. (BP/Dokumen BRI)

JAKARTA, BALIPOST.com –  Setelah resmi menjadi induk holding Ultra Mikro, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI semakin memperkuat sinergi bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani atau PNM. Salah satu bentuk sinergi yang dilakukan adalah penyediaan funding facility untuk PNM oleh BRI.

Hadir dalam kegiatan penandatanganan MoU komitmen funding facility antara BRI dengan PNM di Jakarta pada Kamis (16/12) adalah Direktur Bisnis Wholesale & Kelembagaan BRI Agus Noorsanto, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi, dan Direktur Keuangan dan Operasional PNM Tjatur H. Priyono.

Seperti diketahui, pembentukan ekosistem ultra mikro akan memperkuat perjalanan BRI dalam mencapai visi sebagai The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion. Diharapkan, pencapaian ini akan meningkatkan value yang berkelanjutan bagi seluruh stakeholders.

Baca juga:  Akan Uji Coba PPLN Bebas Karantina, Perkembangan Kasus COVID-19 di Bali Terus Dipantau

Melalui kinerja yang solid, ketiga perusahaan tersebut juga terus berupaya memperkuat sumber pendanaan untuk penyaluran kredit dengan tingkat risiko yang lebih terkendali. Ketiga Entitas terus berupaya untuk mendapatkan sumber pendanaan yang kompetitif yang dapat menurunkan Cost of Fund (CoF) perusahaan.

Ditemui terpisah, Direktur Keuangan BRI, Viviana Kumalasari mengatakan bahwa BRI terus berupaya untuk mewujudkan penurunan Cost of Fund tersebut. “BRI terus berupaya untuk dapat memperoleh sumber dana murah, seperti Giro dan Tabungan. Hal ini penting sebagai upaya menurunkan CoF BRI. Apabila CoF BRI dapat terus ditekan maka BRI dapat memberikan funding facility kepada PNM dengan rate yang kompetitif. Dukungan yang kami berikan ini tentunya dengan mempertimbangkan kebutuhan PNM terutama terkait rencana rekomposisi struktur funding, rencana ekspansi bisnis PNM, serta kebutuhan likuiditasnya,” ungkapnya.

Baca juga:  BRI Capai Laba Tertinggi dalam 13 Tahun Terakhir

Pernyataan tersebut didukung oleh Direktur Bisnis Wholesale & Kelembagaan BRI, Agus Noorsanto yang hadir dalam kegiatan penandatanganan komitmen Funding Facility tersebut. Agus membenarkan bahwa, “Funding facility kami siapkan bagi PNM sebesar Rp 4 triliun untuk mendukung pelayanan ke masyarakat ultra mikro sebanyak-banyaknya dengan biaya seminimal mungkin,” tambah Agus.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi juga menuturkan, dukungan funding facility sebagai upaya penekanan CoF ini akan berdampak positif terhadap efisiensi struktur biaya dana PNM. Bunga pembiayaan kepada nasabah, kata Arief, tentunya secara bertahap akan menjadi lebih rendah sehingga manfaat layanan juga akan meningkat dan semakin dirasakan nasabah.

Baca juga:  Sukseskan ViWI, Kemenpar Gandeng Blue Bird

“Sebagai salah satu formulasi penurunan CoF, nasabah di segmen ultra mikro akan semakin merasakan manfaat berupa bunga kredit yang lebih ramah,” tuturnya.

Sebagai informasi, PNM sendiri telah memperoleh kenaikan rating dari A menjadi AA sehingga dapat mempengaruhi sentimen positif pasar saat menerbitkan obligasi. Arief menambahkan, ke depan PNM bersama BRI akan terus bersinergi sebagai bentuk keberpihakan terhadap keberlanjutan sektor ultra mikro. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *