Ampul vaksin COVID-19 Pfizer/BioNTech dan Moderna terlihat dalam foto ilustrasi yang diambil pada Maret 2021. (BP/Antara)

PALEMBANG, BALIPOST.com – Ribuan dosis vaksin COVID-19 di Sumatera Selatan terbuang. Masing-masing sebanyak 1.064 dosis vaksin Moderna dan 3.276 dosis vaksin Pfizer.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Lesty Nurainy, Sabtu (18/12), mengatakan terbuangnya ribuan dosis vaksin tersebut dikarenakan telah rusak dan tidak bisa dipakai lagi. “Dibuang karena tidak bisa digunakan lagi atau rusak,” katanya.

Menurut dia, rusaknya ribuan dosis tersebut terjadi bukan karena kandungannya. Melainkan rusak karena vaksin tersebut sudah dibuka oleh petugas kesehatan, namun tidak segera disuntikkan.

Baca juga:  Vaksin COVID-19 Harus Berkeadilan

Hal tersebut sering terjadi, misal dalam sebuah skema vaksinasi diagendakan ada 10 orang peserta maka petugas kesehatan bakal menyiapkan 10 dosis vaksin sesuai kebutuhan tersebut.

Tapi dari 10 orang peserta vaksinasi itu hanya delapan orang yang memenuhi jadwal yang diagendakan. Maka oleh sebab itu dua dosis yang tersisa tadi menjadi rusak dan terbuang karena sudah dibuka dari segel pervialnya.

“Persertanya kebanyakan adalah lansia yang kerap tidak mencapai target yang disiapkan,” ujarnya.

Baca juga:  Inovasi Geospasial Bantu Pemda Percepat Tranformasi Digital

Ia mengungkapkan jumlah dosis vaksin yang terbuang itu merupakan akumulasi dari tujuh Kabupaten/Kota untuk vaksin Moderna dan empat untuk vaksin Pfizer.

Vaksin Moderna yang terbuang di Kabupaten OKI ada 70 dosis, Musi Rawas 14 dosis, Musi Banyuasin 420 dosis, OKU Selatan 210 dosis, Empat Lawang 168 dosis, Kota Palembang 112 dosis dan Pagaralam 70 dosis sehingga total 1.064 dosis terbuang per Jumat (17/12) sore.

Sedangkan di hari yang sama tercatat untuk vaksin Pfizer yang terbuang di Kabupaten OKU ada 300 dosis, OKI 518 dosis, Musi Banyuasin 1.524 dosis, dan Kota Palembang 780 dosis.

Baca juga:  Kembangkan Konektivitas, Bandara DC Saundale-Rote akan Dibangun

Kendati demikian secara umum jumlah konsumsi untuk masing-masing vaksin tersebut sudah mencapai 171.122 dosis atau 76,5 persen untuk Moderna dan Pfizer 686.730 dosis atau 45,3 persen.

“Meski begitu stok terakhir yang tersedia di gudang penyimpanan masih ada dan aman sekitar 54.084 untuk Moderna dan 491.670 untuk Pfizer. Untuk memenuhi kebutuhan beberapa waktu ke depan,” ujarnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *