Leo Lucki Prasetyo (tengah). (BP/nel)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Echo Esports merebut gelar juara untuk Free Fire, di ajang turnamen Esports Piala Presiden 2021, di Nusa Dua, Sabtu (18/12). Posisi kedua direbut Kings Esports, serta juara III diraih Evos Divine, disusul The Pillars.

Selain itu, Leo Lucki Prasetyo keluar sebagai juara di cabang MPL Speed Chess. Di final, ia berhasil menundukkan Kosasih, dengan skor 2-1.

Usai menjuarai Speed Chess, Leo Lucki menceritakan lawan Kosasih memang tergolong berat. Bahkan, di luar pertandingan, Leo Lucki sering bertukar pikiran dengan Kosasih, termasuk memberi masukan demi peningkatan prestasi.

Baca juga:  Finished at 23, eSports players peer nervously into retirement

“Saya merasa bersyukur bisa menjuarai Piala Presiden, saya kira meladeni Kosasih termasuk lawan yang tangguh,” ucap pemain Speed Chess asal Magetan, Jatim, yang kini berstatus PNS di Kantor Pajak Palu, Sulteng.

Leo Lucki mengisahkan dirinya mulai hobi bermain catur sejak duduk di bangku SMP. Akan tetapi, memasuki masa pandemi COVID-19 dirinya justru aktif bermain online Speed Chess. “Meskipun saya juara di Piala Presiden 2021, tetapi saya tidak boleh merasa puas diri, dan terus berlatih seraya mengikuti berbagai turnamen,” kata Leo Lucki.

Baca juga:  Dunia Games Competition Digelar di Bali

Hanya, berlatih game online di Palu, terkadang terkendala listrik padam. Akibatnya, saat posisi dia unggul, bisa terkejar lawannya.

Apalagi, di Palu, jarang sekali kejuaraan catur. “Padahal, saya ingin sekali bertanding di cabang olahraga asah otak ini, secara offline. Namun, di Sulawesi sangat jarang, dibandingkan di Jawa,” ungkapnya.

Sementara, Sekjen Piala Presiden 2021 Matthew Airlangga, menilai duel antara Leo Lucki melawan Kosasih yang dari Bekasi tergolong seru dan sangat ketat. Matthew mengakui kedua pemain Speed Chess ini sudah mengerahkan segala kemampuan terbaiknya namun mental juara terdapat pada diri Leo Lucki.

Baca juga:  Kasus Harian Nasional di Bawah 600 Orang, Pasien Sembuh Melonjak Signifikan

“Saya sendiri menyaksikan partai final ini sangat tegang dan mendebarkan, hingga jarak pandang saya terlalu dekat dengan layar monitor yang menyuguhkan laga pamungkas,” terang Matthew.

Ia optimis, ke depan esports dengan varian gamenya bakal berkembang pesat di Tanah Air. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *