JEMBER, BALIPOST.com – Bencana angin kencang yang terjadi di tujuh lokasi di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (18/12) sore, mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan beberapa rumah rusak.
“Angin kencang terjadi di beberapa lokasi yang menyebabkan banyak pohon tumbang hingga menimpa rumah warga dan satu orang meninggal dunia karena tertimpa pohon di Kecamatan Puger,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo, dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (19/12).
Warga yang tertimpa pohon akibat angin kencang tersebut dinyatakan meninggal dunia saat di Puskesmas Kasiyan Puger, setelah tim BPBD Jember bersama warga membawa korban ke Puskesmas terdekat.
Berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) PB Jember tercatat tujuh lokasi yang diterjang angin puting beliung yang tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Gumukmas, Puger, dan Umbulsari, namun petugas masih terus memperbarui pendataan berdasarkan laporan masyarakat dan relawan yang turun ke lokasi. “Puluhan pohon tumbang di tiga kecamatan tersebut, bahkan beberapa pohon tersebut berukuran besar dan di Desa Mojomulyo, Kecamatan Puger ada pohon yang tumbang berdiameter 1 meter yang menutup jalan,” tuturnya.
Puluhan pohon tumbang tersebut sebagian menimpa rumah warga, sehingga terdapat empat rumah warga rusak ringan dan satu rumah rusak sedang, serta pohon tumbang yang melintang di jalan mengganggu akses arus lalu lintas di jalan setempat.
Ia mengimbau agar masyarakat di Kabupaten Jember lebih waspada terhadap cuaca ekstrem dan meneruskan ke dinas-dinas terkait untuk pemangkasan pohon yang dianggap membahayakan pengguna jalan atau masyarakat.
Sementara Camat Gumukmas Bobby Arisandi mengatakan puluhan pohon dan sebanyak 42 rumah yang tersebar di tiga desa yakni Desa Bagorejo, Tembokrejo, dan Karangrejo di Kecamatan Gumukmas terdampak angin kencang. “Rumah tersebut rusak akibat tertimpa pohon yang roboh diterjang angin kencang, namun ada rumah yang hanya gentengnya tersapu angin,” katanya.
Pemadaman listrik juga terjadi di sejumlah wilayah terdampak angin kencang, sehingga menjadi kendala petugas saat melakukan penanganan bencana pada Sabtu (18/12) malam. (Kmb/Balipost)