Frans Lebu Raya. (BP/Antara)

KUPANG, BALIPOST.com – Jenazah almahrum mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya yang meninggal di Rumah Sakit Sanglah Bali akan dipulangkan ke kampung halaman di Desa Watoone, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur. Hal ini diungkapkan adik kandung almarhum.

“Jenazah kakak (almahrum Frans Lebu Raya) tiba di Kupang siang hari ini dan selanjutnya dipulangkan ke Pulau Adonara pada Selasa (21/12) besok,” kata adik kandung alm. Frans Lebu Raya, Bernadus Tokan, dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin (20/12).

Ia mengatakan pihak keluarga telah membahas terkait rencana pemakaman bersama Pemerintah Provinsi NTT yang menginginkan agar jenazah Lebu Raya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Dharma Loka di Kota Kupang. Namun pihak keluarga menyepakati bahwa jenazah akan dipulangkan ke kampung halaman di Desa Watoone, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, katanya.

Baca juga:  Hentikan Penyebaran COVID-19, Kasad Kirim Ratusan Rapid Test

“Rencana pemakaman di kampung halaman akan berlangsung pada Rabu (22/12),” katanya.

Ia mengatakan saat tiba di Kupang, jenazah akan dijemput di Bandara El Tari Kupang dan selanjutnya dibawa untuk mampir di Sekretariat DPD PDI Perjuangan sebelum menuju ke rumahnya di Oepoi, Kelurahan Kayu Putih, Kota Kupang.

Selanjutnya sebelum diberangkatkan ke Pulau Adonara pada Selasa (21/12), jenazah terlebih dahulu akan dibawa ke Gereja Maria Assumpta untuk didoakan atas permintaan Uskup Kupang Mgr Petrus Turang dan ke Kantor Gubernur NTT.

Baca juga:  COVID-19 di Bali "Imported Case," Tak Terdeteksi Thermo Scanner di Bandara 

“Rencananya akan dipulangkan ke Adonara dengan pesawat melalui Larantuka atau bisa juga dengan Kapal SAR,” katanya.

Frans Lebu Raya meninggal dunia pada Minggu (19/12) siang setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Sanglah Bali. Frans Lebu Raya diketahui sebagai tokoh dan senior partai PDI Perjuangan. Beberapa kiprahnya di PDI Perjuangan NTT yaitu Wakil Ketua DPC PDI Kotamadya Kupang Bidang Keanggotaan dan Kaderisasi (1994-1995) , Sekretaris Tim Pelaksana DPD PDI Pro-Mega Provinsi NTT (1995-1998).

Baca juga:  Laporkan Rekor Baru Tambahan Korban Jiwa COVID-19, Rentang Usianya dari 48 hingga 86 Tahun

Tahun 1998-2000, Frans menjabat Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTT dan pada 2000-2019 terpilih menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan NTT.

Selain di partai, Frans juga memiliki karir politik yang cemerlang yaitu sebagai Anggota DPRD Provinsi NTT Periode 1999-2004 dan menjabat Wakil Ketua DPRD NTT.

Sebelum menjadi Gubernur NTT selama dua periode yaitu 2008-2003 dan 2013-2018, ia menjadi Wakil Gubernur NTT Periode 2003-2008, berpasangan dengan Pieter Alexander Tallo yang terpilih melalui sidang DPRD NTT tahun 2003. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *