Ilustrasi Omicron SARS-CoV-2. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Kasus varian Omicron kembali bertambah di Indonesia. Penambahan itu diungkapkan Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, Kamis (23/12).

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Kemenkes kembali mendeteksi kasus terkonfirmasi Omicron di Indonesia. Terdapat tiga pelaku perjalanan internasional positif Omicrom berdasarkan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang dilaporkan pada Rabu (22/12) malam.

“Dengan tambahan ini, maka jumlah kasus Omicron di Indonesia menjadi delapan orang,” kata Nadia.

Baca juga:  Rised Gelar Survei Kenaikan Tarif Ojol, Ini Hasilnya

Sama seperti 5 kasus sebelumnya, tiga kasus terkonfirmasi kali ini merupakan importasi kasus dari pelaku perjalanan internasional yang baru kembali dari Kongo dan Malaysia. Ketiganya merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) dan kini telah menjalani karantina di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.

“Semua kasus Omicron di Indonesia berasal dari luar negeri (imported case). Temuan ini menunjukkan bahwa semua kasus terjadi di karantina, jadi bisa kita tangkal di karantina dan sampai saat ini belum ada yang menyebar keluar,” katanya.

Baca juga:  Pandemi COVID-19, Sekolah dan Tempat Hiburan di Sejumlah Negara Pilih Tutup

Menurut Nadia, situasi itu menunjukkan bahwa sistem pertahanan Indonesia menangkal kehadiran varian Omicron sudah cukup baik. Namun demikian, masih diperlukan penguatan-penguatan di pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara guna menutup celah masuknya Omicron.

Kemenkes memperkuat kegiatan surveilans dan peningkatan pemeriksaan WGS terutama bagi pasien dari pelaku perjalanan internasional yang terkonfirmasi positif. Langkah ini untuk menemukan kasus terkonfirmasi sejak dini, sehingga bisa segera dilakukan karantina maupun penanganan medis bagi kasus yang bergejala.

Baca juga:  WHO Minta Warga Indonesia Batasi Mobilitas, Di Rumah Saja!

Dengan semakin meluasnya penyebaran Omicron, Nadia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, jika tidak ada keperluan yang mendesak.

Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi penularan COVID-19, terutama Omicron. Sebab varian ini diduga jauh lebih cepat menyebar dibandingkan varian yang ada. “Lindungi diri dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan segera mengikuti vaksinasi COVID-19,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *