TABANAN, BALIPOST.com – Kontingen Tabanan menduduki peringkat ke-5, saat menjadi tuan rumah Porprov Bali XIV/2019, dengan meraup 29 keping medali emas. Akan tetapi, kontingen kabupaten Lumbung Beras ini, menurunkan targetnya dan hanya mematok perolehan 20 medali emas.
Pasalnya, menurut Ketua Umum KONI Tabanan, I Dewa Gede Ary Wirawan, di Tabanan,, Rabu (29/12), kucuran dana APBD untuk KONI hanya Rp 2 M. Angka itu, jelas jauh sekali dibandingkan ketika Tabanan menjadi tuan rumah Porprov digelontor Rp 20 M, terdiri atas anggaran kontingen Rp 10 M, plus renovasi venue Rp 10 M. “Saat itu, jumlah kontingen kami, mulai atlet, pelatih, sampai ofisial mencapai 500 orang,” kenangnya.
Akan tetapi, kata Dewa Ary Wirawan, pelaksanaan Porprov Bali 2022, Tabanan realistis, dan membatasi total kontingen 250 personel. “Dana kami cekak, kami harus melakukan efisiensi dari segala sektor. Padahal, biasanya kalu tidak ada Porprov, KONI Tabanan disumbang APBD Rp 4 M,” jelasnya. Oleh sebab itu, pihaknya mulai melaukan pembatasan pengiriman atlet, dan memutuskan menerjunkan atlet yang peluangnya 80 persen membawa pulang medali.
Malahan, atlet yang sudah pasti menyabet emas, tetapi terkendala biaya untuk mendatangkannya, tetap tidak didatangkan. Dia mencontohkan, dua pejudo kakak-beradik I Gusti Ayu Putu Guna Kakihar dan I Gusti Ayu Made Arina Kakihara, seandinya diturunkan sudah pasti mendulang 2 emas. “Namun, terkendala biaya besar guna mendatangkan mereka dari Jepang ke Tabanan, kami pun tak mampu menerbangkan mereka guna berlaga di ajang Porprov,” beber dia.
Sebaliknya. Jika Bali memerlukan tenaga duet pejudo Guna Kakihara dan Arina Kakihara, maka dipersilakan Pengprov PJSI Bali maupun PB PJSI, untuk mendatangkan mereka. “Saya kira Guna dan adiknya Arina merupakan sosok pejudo masa depan Bali maupunn nasional,” ucapnya. Iamengakui, peran swasta atau pihak ketiga yang peduli membiayai olahraga juga jarang di Tabanan. (Daniel Fajry/Balipost)