Rusak - Ruas jalan kabupaten di Desa Kayu Putih Melaka, Kecamatan Sukasada menegalami kerusakan parah. Fungsi jalan yang amat vital, pemerintahan desa setempat mengusulkan agar pemerintah daerah segara melakukan perbaikan jalan itu. (BP/Mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Jalan kabupaten di Desa Kayu Putih Melaka, Kecamatan Sukasada mengalami kerusakan sejak bertahun-tahun. Panjang keseluruhan ruas jalan ini sekitar 3 kilometer, dengan kondisi rusak skala berat. Karena kondisi semakin parah dan membahayakan pengendara melintas, pemerintahan desa setempat meminta agar kerusakan jalan ini bisa diperbaiki.

Perbekel Desa Kayu Putih Melaka Gede Dermawan beberapa waktu lalu menuturkan, ruas jalan kabupaten di wilayahnya bukan saja menjadi akses warga, namun juga menjadi jalur alternatif ke Denpasar dengan jarak tempuh yang lebih pendek dibandingkan melewati jalan nasional Singaraja – Bedugul. Bahkan, ruas jalan ini sering dilintasi wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di Kayu Putih Melaka atau menginap di beberapa hotel di kawasan Lovina dan sekitarnya.

Kerusakan ini mulai terjadi di wilayah Dusun Buana Sari sampai di Dusun Melaka dan tembus ke Desa Pedawa, Kecamatan Banjar. Jalan yang rusak itu sekarang tidak lagi ada lapisan aspal karena telah hancur. Parahnya, batu kali yang sempat dipadatkan untuk bahu jalan pun sudah banyak yang terlepas, sehinga menyebabkan lubang di permukaan jalan. “Wisatawan sering melintasi jalan itu karena di sini banyak villa atau dari denpasar menuju ke Lovina. Warga kami sangat kesulitan melintas dan membayakan akan terjadi kecelakaan karena jalan ini rusak berat,” katanya.

Baca juga:  Lampu Hias Milik Pemkab Banyak yang Hancur

Menurut Perbekel Dermawan, sejak jalan mengalami kerusakan, desa telah mengajukan usulan untuk perbaikan kepada pemerintah daerah. Usulan itu berkali-kali gagal karena anggaran yang tidak mencukupi. Karena usulan selalu kandas, warga berswadaya melakukan perbaikan dengan menambal permukaan jalan dengan beton. Hanya saja, karena minim biaya dan konstruksi yang tidak kuat, sehingga upaya itu belum berhasil dengan maksimal. “Warga kami berswadaya dan ada juga donasi dari donatur di desa untuk menambal jalan yang berlubang, namun hasilnya tak maksimal karena biaya minim,” tegasnya.

Baca juga:  Rusak Akibat Banjir, PLTS Yeh Mampeh Sudah 4 Tahun Tak Berfungsi

Atas kondisi ini, Perbekel Dermawan meminta agar pemerintah daerah lebih serius untuk memperbaiki kerusakan jalan di desanya itu. Bahkan, dia meminta agar usulan perbaikan jalan itu dimasukan dalam skala prioritas. Dengan begitu, kerusakan yang terjadi sekarang tidak semakin bertambah parah. Alasan lain untuk segara memperbaiki jalan itu karena fungsinya yang vital. Selain untuk akses warga sendiri juga menjadi jalur penunjang pariwisata dan jalur alternatif dari Buleleng menuju Denpasar. “Meski situasi masih sulit karena pandemi Covid-19, kami meminta agar dimasukan dalam program skala prioritas untuk memperbaiki jalan di desa kami ini,” katanya.

Dihubungi terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng Putu Adiptha Ekaputra mengatakan, pemerintah daerah sebenarnya sudah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan kerusakan jalan kabupaten di Desa Kayu Putih Melaka. Tahun ini program perbaikan direncanakan dilakukan, namun karena alokasi dana untuk perbaikan jalan kabupaten menurun karena dampak Covid-19, sehingga untuk sementara kerusakan jalan itu belum bisa dialokasikan.

Baca juga:  Gunung Agung Naik ke Level Awas

Namun begitu, Dinas PUTR memasukan program perbaikan jalan tersebut tahun berikutnya. Apalagi, jalan kabupaten yang kondisinya rusak juga terjadi di desa lain, sehingga skema penanganan yang dilakukan adalah melakukan program skala prioritas. “Kalau tidak anggaran untuk perbaikan jalan turun karena kondisi sulit ini, maunya tahun ini kita tangani, namun karena angagran turun drastis jadi kita berharap bersabar dulu dan akan ditangani tahun berikutnya,” katanya. (Mudiarta/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *