JAKARTA, BALIPOST.com – Hasil sero survei menunjukkan bahwa hampir 90 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi COVID-19. Hal ini diungkapkan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam rilisnya yang diterima Rabu (5/1).
Ia menyampaikan bahwa mayoritas penduduk di Indonesia, yakni 86,6% populasi telah memiliki antibodi SARS-COV2. Antibodi ini baik yang disebabkan terinfeksi sebelumnya atau yang dikarenakan vaksinasi COVID-19.
Data ini, dijelaskannya, berdasarkan hasil sero survei yang dilakukan pada sebagian wilayah yaitu 100 kabupaten/kota baik pada wilayah aglomerasi maupun non aglomerasi sepanjang November – Desember 2021. “Selain itu, data ini menunjukkan informasi lainnya bahwa 73,2 persen populasi dari daerah yang disurvei ternyata telah memiliki antibodi padahal belum pernah terdeteksi positif maupun tervaksinasi COVID-19,” jelas Wiku.
Di samping itu, tahun yang baru ini juga merupakan babak baru dalam penanganan pandemi di Indonesia. “Saat ini kita menghadapi tantangan selanjutnya terutama dengan munculnya varian baru. tentunya varian akan terus bermunculan selama virus masih diberikan peluang untuk menular,” katanya.
Mengingat pandemi adalah masalah global, tingginya tingkat penularan di berbagai negara di luar Indonesia dapat meningkatkan potensi munculnya varian-varian lain yang pada akhirnya dapat menyebar tanpa mengenal batas negara dan wilayah. “Indonesia juga perlu untuk terus berperan dalam kerjasama Global penanganan pandemi. Pandemi tidak akan berakhir apabila perlindungan terhadap virus COVID-19 belum merata di dunia,” pungkasnya. (kmb/balipost)