GIANYAR, BALIPOST.com – Untuk pertama kalinya, cabor angkat besi dipertandingkan di ajang Porprov Bali XV/2022. Rencananya, pesertanya lifter usia 18 tahun, dan 6 kelas yang dipertandingkan terdiri atas putra (3) dan putri (3). Karena itu, Pengprov PABSI dituntut menyiapkan pelatih termasuk wasit dan juri.
Ketua Umum Pengprov PABSI Bali I Wayan Bun Setiady, di Gianyar, Rabu (5/1), mengemukakan, kelas yang dipertandingkan acuannya PON, dan lifternya harus muda, sehingga prestasinya masih bosa berkembang lagi. Langkah awal sebelum digeber di Porprov, pihaknya telah menggelar coaching clinics pelatih tingkat dasar angkat besi, di Ubud, akhir tahun 2021 lalu. “Kami bersyukur, tiap pengkab dan pengkot mengirimkan 2 pelatihnya, bahkan Badung mengikutsertakan 4 pelatih, hanya Bangli yang absen dan belum terbentuk kepengurusan PABSI,” ujar pria yang akrab disapa Obit ini.
Dijelaskannya, selama ciaching clinics pelatih dasar, dua instruktur pemberi materi adalah Joko Honggono dan Ni Luh Sinta Darmariani. “Mereka yang ikut coaching clinics ini, kami berikat sertfikat sebagai syarat menjadi pelatih di Porprov,” ungkap Obit. Pasca coaching clinics pelatih dasar, pihaknya bakal melanjutkan mengelar kejurprov, sekitar Juni hingga Juli. “Kami akan menyelenggarakan kursus wasit dan juri menjelang kejurprov. Selanjutnya, mereka kami turunkan guna memimpin di kejurprov, ” terangnya.
Ia bertekad kembali menggeliatkan olahraga angkat besi di Pulau Dewata, dan targetnya bisa lolos PON XXI di Sumut dan Aceh 2024. “Kami harapkan bibit-bibit lofter pemula muncul di kejurprov mauphn Porprov, untuk menggantikan atlet senior,” katanya. Yang membanggakan, dua lifter Bali asal Badung yakni I Dewa Made David Rajendra Putra (kelas 73 kg) menduduki peringkat 5 pada Kejurnas Remaja, di Bogor (2021), berikut I Dewa Ayu Putu Meliana Pitayanti (kelas 64 kg), bercokol di urutan 6 pada wvent yang sama. “Saya optimis angkat besi Bali bangkit lagi,” tuturnya (Daniel Fajry/balipost)