DENPASAR, BALIPOST.com – Saat ini, hanya tiga pesilat Bali Ditemui di padepokan yang menghuni pelatnas. Mereka adalah Kadek Wahyu Rihartana Giri (kelas G) dan Kadek Andrey Nova Prayada (kelas F) untuk proyeksi Kejuaraan Dunia, di Malaysia, Juli 2022. Seorang pesilat lagi, Kadek Adi Budiasta (kelas G), yang dipersiapkan terjun pada SEA Games, di Vietnam, Mei 2022.
Ditemui di padepokan Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (PPS SMI) Komda Bali, Jumat (7/1), Andrey mengisahkan, dirinya sering juara Porjar Denpasar dan Bali, sampai merebut emas di Popnas. Ia pun dipanggil masuk pelatnas yang dipersiapkan SEA Games 2021. “Kenyataannya, SEA Games Vietnam mundur 2022,” ujar pesilat kelahiran Buleleng, 16 November 2001 ini.
Karena itu, pembentukan timnas SEA Games melalui seleknas ulang, melibatkan juara PON Papua Hanifan (Jabar), atlet hasil pantauan juara Pomnas Hamri (Sulsel), serta atlet pelatnas Andrey. Alhasil, Hanifan juara seleknas masuk timnas SEA Games, sedangkan Andrey menghuni pelatanas Kejuaraan Dunia. “Gara-gara dinyatakan kalah, saya sedih dan menangis. Padahal, saya bisa menaklukkan Hanifan, saat PON Mini di Jakarta,” keluhnya.
Bersyukur Andrey cepat bangkit dan menerima kenyataan. Bahkan, dirinya mematok target emas di Kejuaraan Dunia. “Sebelum Kejuaraan Dunia, saya berlaga di Kejurnas SMI, Fenruari 2022, sekaligus try-out di Belgia Open,” kata putra kedua pasangan I Gede Mertayada dengan Ni Ketut Kamianing ini.
Andrey menekuni silat mengikuti jejak kakaknya Putu Rony Juni Pratama, dilatih Kadek Dwi Kamajaya. “Saya pertama kali belajar silat, sejak duduk di bangku kelas 3 SDN 21 Pemecutan,” terangnya. Bakat dan talentanya makin menonjol, hingga langganan juara Porjar baik di SMPN 7 Denpasar, maupun di SMAN 2 Denpasar. Ia bertekad mengharumkan nama bangsa dan perguruan, di kancah internasional. (Daniel Fajry/Balipos