AMLAPURA, BALIPOST.com – Kabupaten Karangasem melalui Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) mulai melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen atau penuh, pada Senin (10/1). Pelaksanan PTM 100 persen itu dilakukan, merujuk Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri Tertanggal 21 Desember Nomor 05/KB/21, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 433-5847 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelanggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, mengizinkan adanya pembelajaran 100 persen.
Kepala Disdikpora Karangasem, I Wayan Sutrisna, Minggu (9/1) mengungkapkan, pihaknya bakal mulai menerapkan PTM 100 persen di semua jenjang pendidikan, yakni dimulai dari sekolah TK, SD, SMP, dan SMA/SMK. “Ya untuk PTM 100 di Karangasem kita mulai besok,” ucapnya.
Sutrisna, menambahkan, selama proses pembelajaran berlangsung, para siswa maupun guru tetap harus menerapkan protokol secara ketat. Yakni, sebelum masuk siswa lebih dulu mengukur suhu tubuh dengan pengecek suhu, selalu memakai masker yang benar dan memenuhi standar syarat kesehatan, selalu mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah melakukan aktifitas, dan selalu menjaga jarak, di ruangan kelas.
Dia menjelaskan, untuk capaian vaksinasi terhadap pendidik di Kabupaten Karangasem sudah hampir 100 persen yaitu 98,03 persen. Sementara untuk capaian vaksinasi COVID-19 bagi para lansia sudah mencapai 74,04 persen. “Jadi berdasarkan itu, kita bisa mulai melaksanakan PTM 100 persen. Dan frekuensi setiap hari sekolah dan lama belajar maksimal selama 6 jam pelajaran per hari,” Katanya.
Sementara itu, Kasek SMPN 2 Amlapura, I Wayan Gede Suastika, mengungkapkan, kalau pihaknya siap melaksanakan PTM 100 persen. “Ada 1.115 siswa yang mengikuti PTM 100 persen ini,” ucapnya.
Suastika, menambahkan, pelaksanaan PTM 100 persen di SMPN 2 Amlapura akan dilakukan dua shift. Yakni pagi dan siang. Untuk shift pagi bakal diikuti oleh 17 rombongan belajar (rombel), kemudian untuk siang diikuti sebanyak 16 rombel.
“Prokes tetap dilakukan secara ketat selama proses pembelajaran di sekolah. Dan siswa membawa makanan dan minum sendiri dari rumah untuk dinikmati saat jam istirahat,” jelas Suastika. (Eka Parananda/balipost)