DENPASAR, BALIPOST.com – Indonesia berhasil naik ke peringkat empat dunia pada minggu ini dalam hal jumlah warga yang divaksinasi. Sebelumnya, Indonesia berada di lima besar dunia. Demikian dikemukakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan virtual usai rapat terbatas penanganan COVID-19, Senin (10/1).
Ia mengatakan cakupan vaksinasi nasional sudah berhasil melampaui Brazil. Indonesia menembus 169 juta rakyat sudah divaksinasi dosis 1 melampaui Brazil yang 166 juta orang. “Kita ada di bawah China 1,2 miliar, India 880 juta, dan Amerika Serikat 246 juta,” katanya dipantau di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Status per 9 Januari 2022, ungkapnya, jumlah vaksinasi yang sudah diberikan mencapai 288 juta dosis untuk sekitar 170 juta dosis pertama dan 116 juta untuk dosis kedua. Khusus untuk vaksinasi ini, sudah hampir semua provinsi mencapai 70 persen. “Yang minggu lalu masuk adalah Provinsi Aceh dan Kalimantan Barat. Tinggal ada 5 provinsi lagi yang belum mencapai 70 persen suntik pertama adalah Sumatera Barat, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua,” jelasnya.
Stok vaksin saat ini masih ada. Dipegang pemerintah totalnya mencapai 446 juta dan telah disuntikkan sebanyak 288 juta. Jadi, sisanya sebanyak 150-an juta dosis yang bisa disuntikkan.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan bahwa memang ada kenaikan kasus karena Omicron yang lebih tinggi dibandingkan Delta. Tetapi, yang dirawat lebih sedikit.
Jadi strategi layanan dari Kementerian Kesehatan akan digeser, dari RS ke rumah. “Karena akan banyak orang yang terkena dan tidak perlu ke RS,” jelasnya.
Ia mengaku Kementerian Kesehatan sudah melakukan penelitian untuk 414 pasien Omicron ini. Pihaknya juga bekerjasama dengan 17 platform telemedicine agar pasien Omicron yang dirawat di rumah memperoleh akses konsultasi kedokteran dan bisa mendapatkan akses delivery (pengiriman) obatnya.
Sebagai informasi, tambahnya, 400 ribu tablet Molnupiravir, obat antivirus COVID-19, sudah tiba di Indonesia dan siap digunakan. “Kita akan menghadapi gelombang dari Omicron ini tidak usah panik, kita sudah mempersiapkan diri dengan baik. Dan pengalaman menunjukkan, gelombang Omicron ini naiknya cepat dan turunnya pun cepat. Yang penting, jangan lupa jaga prokes, disiplin juga melakukan surveilance, dan yang paling penting percepat vaksinasi rekan-rekan kita, keluarga kita yang belum mendapatkan vaksinasi,” sarannya. (Diah Dewi/balipost)