Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) memperlihatkan produk olahan daging ayam kepada wartawan yang hadir dalam peluncuran holding BUMN Pangan di kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (12/1/2022). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Untuk menciptakan transformasi ekosistem pangan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir guna meningkatkan inklusivitas dan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan, Pemerintah Indonesia resmi meluncur holding BUMN Pangan, Rabu (11/1).

“Peluncuran holding pangan dengan merek atau brand ID FOOD ini bukan hanya ganti logo, tetapi harus dipastikan ekosistem yang ada di BUMN mengenai supply chance antara grup pangan BUMN harus bisa diperbaiki dan ditingkatkan,” kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara peluncuran BUMN Pangan ID FOOD di kawasan Kota Tua, Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (11/1).

Baca juga:  Dibuat dari Uang Rakyat, RS Pemerintah Tak Boleh Tolak Pasien Miskin

Kegiatan acara peluncuran BUMN Pangan ID FOOD turut memamerkan berbagai kebutuhan pokok, seperti minyak goreng, gula, daging, beras, garam, hingga pupuk penyubur tanaman.

Pemerintah menetapkan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai induk holding BUMN Pangan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 118 Tahun 2021 yang diteken pada penghujung tahun lalu. “Semoga BUMN Pangan dapat memberikan peran yang lebih pada ekosistem pangan nasional sehingga bisa hadir di tengah masyarakat Indonesia,” kata Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi.

Pembentukan BUMN Pangan ini sejalan dengan dengan visi misi pemerintah dalam melaksanakan transformasi sektor pangan hingga berbagai komoditas pangan mulai dari beras, jagung, ayam, sapi, kambing, ikan cabai, bawang, gula, dan garam. Mereka akan terhubung dalam satu rantai pasok yang ujungnya sampai ke penjualan ritel dan bisa naik kelas menjadi perusahaan berskala dunia.

Baca juga:  Ini, Alasan Kamu Harus Menabung dari Remaja

Pengelolaan BUMN Pangan serupa dengan perusahaan lainnya yang sudah dibentuk sebelumnya, meski komoditas yang ditangani berbeda. BUMN Pangan tetap menerapkan tata kelola perusahaan modern, baik mengenai potensi pengembangan bersifat organik dan nonorganik.

Selain itu perusahaan itu juga memiliki peran sebagai offtaker beberapa komoditas pangan, dan diperlukannya fixing the basic BUMN klaster pangan, seperti bisnis model, pengelolaan cash flow, proses pengadaan, proses kemitraan dan lainnya sebagai upaya perbaikan untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional.

Baca juga:  Baleg dan Pemerintah Sepakati 38 RUU Prioritas 2023

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengharapkan holding BUMN Pangan bisa memperkuat rantai pasok dan rantai distribusi pangan guna menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Dia mengapresiasi peluncuran holding pangan di kawasan Kota Tua, Jakarta, karena tempat ini mengingatkan tentang VOC yang datang untuk urusan dagang yang bermula dari bandar Kota Jakarta. “Mudah-mudahan semangat perdagangan yang adil dan bermanfaat bisa kita dapatkan sekarang ini,” ucap Mendag Lutfi. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *