DENPASAR, BALIPOST.com – Tim Bali Unted kembali menekuk lawannya Persita Tangerang, dengan skor 2-0 (0-0), dalam lanjutan Kompetisi Liga 1 Seri 4, di Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Senin (17/1) malam. Sejak kick off, Laskar Serdadu Tridatu agresif melncarkan serangan.
Terbukti, gempuran bertubi-tubi yang dilancarkan Stefano Jantje Lilipaly, Jean Marie Privat Befolo Mbarga, Ilija Spasojevic, sampai Leonard Tupamahu yang ikut naik menyerang juga belum membuahkan hasil. Pasalnya, benteng pertahanan Pendekar Cisadane yang diperkuat kapten M Toha, Dedh Gusmawan, M. Edo Febriansyah, dan Syaeful Anwar sangat kokoh, hingga sulit ditembus. Bahkan, penampilan kiper Rendy Oscario cukup sigap dalam menyelamatkan bola-bola sulit.
Justru keasyikan menyerang, mantan skuad Bali United Miftahul Hamdi lepas dari kawalan defender Bali United. Sayangnya, Hamdi belum mampu memaksimalkan peluang emas. Hingga turun minum, belum terjadi gol.
Memasuki babak kedua, Bali United mempertajam serangannya, dengan menarik Spaso dan memasukkan Kadek Agung Widnyana Putra, serta memasukkan Lerby Eliandry Pong Babu menggantikan Stefano. Berikut memasang bomber anyar Irfan Jaya, dilapis M Rahmat.
Strategi ini cukup jitu, dan berhasil memborbardir pertahanan Persita. Alhasil, lewat serangan beruntun Rahmat melepaskan tembakan ke gawang, diblok kiper Rendy. Akan tetapi, bola rebound dicocorkan Privat Mbarga, hingga memperdaya kiper Rendy, di menit ke-86.
Unggul 1-0, Bali United terus mengobrak-abrik lini belakang. Persis injury time, giliran Rahmat menggandakan kemenangan timnya, menuntaskan umpan dari sepakan Privat Mbarga.
Sampai wasit Asep Yandis (Jabar) meniup peluit panjang, skor akhir Bali United unggul 2-0.
Pasca laga, pelatih Bali United Yogie Nugraha menuturkan, pihaknya, melakjkan spekulasi di babak kedua, bermain ofensif dengan mempertajam lini depan, dan bersyukur bisa memenangkan laga. “Kemenangan ini berkat hasil kerja keras pemajn di lapangan, yang selalu fokus dan konsentrasi,” cetus striker Kadek Agung Widnyana Putra.
Di sisi lain, pelatih Persita Widodo Cahyono Putro menyoroti kinerja korps pengadil lapangan, persisnya beberapa menit menjelang terjadinya gol. “Saya pastikan Persita semestinya mendapatkan tendangan penalti, gara-gara midfielder M. Kasim Botan dijatuhkan di petak keramat,” tutur mantan coach Bali United ini.
Akibat keputusan yang merugikan timnya, membuat mental asuhannya down. (Daniel Fajry/balipost)