BANGLI, BALIPOST.com – Kondisi drainase di Kota Bangli banyak yang rusak. Salah satunnya seperti yang ada di Jalan Cendrawasih. Drainase di jalan itu jebol saat hujan deras belum lama ini. Warga khawatir jebolnya drainase menggerus pondasi bangunan yang ada di dekatnya.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRPerkim Bangli, Wayan Lega Suprapto dikonfirmasi Rabu (19/1) membenarkan kondisi itu. Lega mengaku pihaknya sudah turun untuk mengecek kondisi drainase yang jebol tersebut.
Menurutnya penyebab rusaknya drainase di Jalan Cendrawasih itu bukan karena dampak hujan deras. Melainkan karena faktor usia drainase yang sudah tua. Lebih dari 20 tahun. Agar kerusakan tak semakin parah, pihaknya telah merencanakan untuk melakukan perbaikan Kamis (20/1). “Besok rencana akan kami tangani,” ujarnya.
Lega mengakui kondisi drainase di wilayah Kota Bangli banyak yang rusak. Terutama drainase yang ada di jalan Provinsi. Ia menyebut, drainase di jalan provinsi sudah lebih dari 25 tahun tak pernah tersentuh perbaikan.
Untuk memperbaiki drainase di jalan kabupaten di wilayah Kota Bangli, Dinas PUPRPerkim Bangli telah menganggarkan dana Rp 1,5 miliar tahun ini. Mengenai dimana saja lokasi drainase yang akan diperbaiki, Lega mengatakan pihaknya akan menyesuaikan lokasi perbaikan drainase yang dilakukan pihak Dinas PU Provinsi Bali di jalur provinsi. Sebab menurutnya jika perbaikan tidak dilakukan terintegrasi, hasilnya tidak maksimal. “Kalau satu-satu memperbaiki tidak menyelesaikan masalah,” jelasnya.
Diungkapkan Lega, belum lama ini pihak Dinas PU Provinsi Bali sudah sempat ke Bangli. Untuk perbaikan drainase di jalan Provinsi yang ada di Bangli, pihak provinsi masih akan memperjuangkan anggarannya. Pemprov, kata Lega sebelumnya telah menganggarkan Rp 65 miliar untuk perbaikan drainase termasuk provinsi di Kota Bangli tahun 2022. Namun terkena refocusing. Hingga saat ini belum ada kepastian lagi terkait hal itu.
Sembari menunggu, Dinas PUPR Perkim Bangli bersama Dinas PUPR Provinsi saat ini sedang melakukan normalisasi drainase di sebagian ruas Jalan Kusumayudha. Material tanah yang mengendap di dalam drainase dikeruk. Proses normalisasi sudah berjalan selama dua minggu terakhir. Ini dilakukan untuk mengatasi banjir di jalur tersebut. (Dayu Rina/Balipost)