Arsip - Warge antre untuk menjalani tes COVID-19 di sebuah tempat pengujian di pusat kota Seoul, Korea Selatan, 1 Desember 2021. (BP/Ant)

SEOUL, BALIPOST.com – Meskipun telah memperpanjang pembatasan, Korea Selatan mencatat 7.630 kasus baru COVID-19 pada Sabtu, rekor tertinggi kedua. Angka itu memicu kekhawatiran pada penyebaran COVID yang terus meluas menjelang liburan Tahun Baru Imlek.

Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), angka itu naik dari 7.009 kasus pada hari sebelumnya dan mendekati rekor 7.848 kasus pada pertengahan Desember. Dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (23/1), Korsel pada pertengahan Januari memperpanjang aturan jarak sosial lebih ketat selama tiga pekan, jelang liburan Imlek yang dimulai pada Sabtu.

Baca juga:  Tiba di Kuching, Presiden Hadiri Annual Consultation RI-Malaysia ke-12

Aturan itu membatasi kumpul-kumpul acara pribadi, dan restoran, kafe dan bar hanya boleh dibuka hingga jam 9 malam. Puluhan juta warga di seluruh Korsel biasanya melakukan perjalanan selama libur Tahun Baru Imlek untuk berkumpul dengan keluarga.

Selama pandemi, negara itu telah mencatat 733.902 kasus COVID-19 dan 6.540 kematian, menurut data KDCA, meskipun hampir 95 persen penduduk dewasa telah divaksin penuh dan lebih dari setengahnya sudah menerima suntikan penguat (booster).

Baca juga:  Bali Belum Saatnya Longgarkan PPKM

Untuk menekan penyebaran virus yang cepat, otoritas kesehatan mengharuskan warga menunjukkan bukti vaksinasi lengkap dan booster sebelum memasuki fasilitas publik. Namun, pengadilan telah memutuskan bahwa aturan tentang bukti vaksin itu tidak berlaku bagi remaja dan di toko-toko besar. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *