BANGLI, BALIPOST.com – Melonjaknya kasus COVID-19 beberapa hari terakhir, disikapi Pemkab Bangli dengan mengambil langkah cepat menutup sekolah. Namun tidak dengan fasilitas umum lainnya.
Fasilitas umum milik Pemkab seperti Alun-alun masih tetap dibuka untuk umum. Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa dikonfirmasi Minggu (6/2) mengatakan dalam menangani penularan kasus COVID-19 yang diindikasi varian Omicron, telah diadakan rapat koordinasi dipimpin Bupati Bangli Sabtu (5/2). Sesuai hasil rapat, tidak ada penutupan fasilitas umum.
Alun-Alun Bangli masih tetap dibuka. Namun khusus untuk acara pentas musik malam minggu ditiadakan. “Tidak ada penutupan fasilitas umum. Cuma pembatasan kapasitas,” ujarnya.
Untuk mencegah adanya kerumunan di fasilitas umum milik Pemkab, Bupati telah mengintruksikan Satpol PP untuk melakukan pengawasan secara ketat. Satpol PP juga diintruksikan untuk sering-sering melaksanakan razia dan edukasi masker. Selain Satpol PP OPD terkait lainnya juga diperintahkan melakukan pengawasan. “Misalnya kalau di obyek wisata, pengawasan dilakukan Dinas Pariwisata dan pengelola,” terangnya.
Dikatakan Dirgayusa, menyikapi meningkatnya kasus COVID-19, Pemkab saat ini lebih mengedepankan pada edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan dan penanganannya. Masyarakat diajak tidak panik.
Varian omicron memiliki daya sebar cepat namun tingkat keparahannya tidak seperti varian COVID lainnya. Penanganannya bisa dilakukan di rumah kecuali jika bergejala berat.
Untuk mencegah terpapar COVID, masyarakat diminta tetap disiplin prokes, menjaga kesehatan dan mengonsumsi vitamin C yang cukup.
Kadiskominfosan Bangli itu mengatakan rencananya rapat penanganan COVID-19 akan dilanjutkan Senin (7/2) bersama Forkompinda dengan agenda penyempurnaan draf SE bupati. Sementara itu, berdasarkan data Gugus Tugas warga yang terpapar COVID-19 di Bangli terus bertambah.
Pada Sabtu (5/2), terjadi penambahan sebanyak 46 orang. Total jumlah kasus aktif COVID-19 yang saat ini dirawat menjadi 127 orang. (Dayu Swasrina/balipost)