Area perawatan pasien COVID-19 di RSUD. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Meluasnya penyebaran COVID-19 memasuki Februari ini, membuat pihak RSUD Klungkung kembali harus siaga menerima pasien. Saat ini Ruang ICU RSUD Klungkung sudah penuh dengan pasien suspect COVID-19.

Situasi ini membuat Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Minggu (6/2) turun ke RSUD Klungkung, guna memastikan kesiapan dan langkah antisipasi pihak rumah sakit dalam menghadapi ledakan penyebaran Covid-19 ini. Bupati Suwirta meninjau beberapa ruangan perawatan pasien suspect Covid-19.

Pada saat peninjauan, menurut laporan salah satu pegawai RSUD Klungkung, Drg. Ni Luh Komang Sriasih Lilawati, pada ruangan tersebut sudah terdapat 16 pasien dewasa yang masuk kategori suspect COVID-19, dan 4 orang pasien anak-anak. Total yang dirawat di RSUD Klungkung berjumlah 52 pasien suspect Covid-19.

Baca juga:  Bangunan Serobot RMJ, Peringatan Pembongkaran Tak Digubris

Melihat tingginya jumlah pasien, Bupati Suwirta mengharapkan RSUD Klungkung menambah jumlah ruangan, sebagai antisipasi untuk merawat pasien suspect COVID-19, jika tiba-tiba angkanya terus naik. Namun, ia optimis situasi ini dapat segera terkendali, dengan kembali mengingatkan warga agar disiplin protokol kesehatan. “Mari bersama-sama waspada, jaga Kesehatan dan mari terapkan prokes COVID-19 pada saat melakukan aktivitas,” kata Bupati Suwirta.

Ia juga sudah yakin dengan pengalaman tenaga medis RSUD, seluruh pasien akan tertangani dengan baik sampai sembuh. Sejauh ini tidak ada kendala soal itu.

Baca juga:  Kunjungi Pantai Klingking, Dua Wisatawan Terseret Ombak

Semua sistem dan proses di dalam rumah sakit, menurutnya, sudah berjalan dengan baik. Selaku Ketua Satgas COVID-19 Klungkung, Bupati Suwirta juga mengunjungi sekaligus memberikan bantuan paket sembako kepada anggota keluarga positif Covid-19 yang saat ini sedang menjalani Isolasi Mandiri (Isoman).

Salah satunya di Banjar Babung, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Sabtu (5/2). Bupati Suwirta juga menambahkan, ini terjadi tidak hanya pada klaster di rumah tangga, tetapi klaster pekerja maupun sekolah juga ada.

Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali, sekolah-sekolah saat ini sudah ditutup, untuk sementara kembali dilakukan sistem pembelajaran daring atau belajar dari rumah. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi sejak dini agar tidak terjadi penyebaran wabah COVID-19.

Baca juga:  Belasan Korban Jiwa COVID-19 Dilaporkan, 6 Daerah Catatkan Tambahan Warga Meninggal

Sementara untuk dibukanya kembali pembelajaran tatap muka di sekolah, Bupati Suwirta akan menunggu intruksi dari Pemerintah Provinsi Bali maupun Pemerintah Pusat jika juga nantinya situasi perkembangan kasus positif ini bisa menurun. Selain itu, Bupati Suwirta juga sudah menghimbau kepada seluruh masyarakat agar terus menjaga kesehatan dan meningkatkan kewaspadaan dengan mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *