I Nengah Sudama. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Sebanyak 10 desa adat di Kecamatan Negara yang sempat pisah lokasi melasti menjelang Hari Raya Nyepi, akhirnya kembali dijadikan satu. Pelaksanaannya dipusatkan di Pura Segara Pengambengan, Kecamatan Negara.

Sebelumnya, saat perayaan Nyepi, lokasi mekiis atau melasti, khususnya di Kecamatan Negara sempat dilakukan di dua lokasi pantai (segara). Selain di Pengambengan, di Baluk Rening juga dilakukan.

Namun pada perayaan Nyepi ini, seluruh desa adat di Kecamatan Negara akan memusatkan mekiis di Pantai Pengambengan. Majelis Alit Kecamatan Negara, I Nengah Sudama, ditemui di Berangbang, Selasa (15/2) mengungkapkan dari 10 desa adat di Kecamatan Negara sepakat untuk menggelar Mekiis dipusatkan di Pura Segara Pengambengan. “Dulu memang sempat ada yang menggelar di Pantai Baluk, tapi sekarang sudah disepakati semua desa adat di Kecamatan Negara di Pengambengan,” kata Nengah Sudama.

Baca juga:  Berlebaran di Tengah Wabah COVID-19, Tanpa Keluarga Dekat di Rumah

Melasti yang akan digelar 28 Februari ini, dilaksanakan dengan pembatasan krama di masing-masing desa adat. Satu desa adat yang sebelumnya 100 orang, saat ini dibatasi 50 orang. Dengan tetap mengedepankan Prokes dalam pelaksanaannya.

Majelis Desa Adat Kecamatan Negara, juga sebelumnya menggelar rapat koordinasi bersama PHDI, Camat, Kapolsek dan Danramil terkait perayaan Nyepi, terkait Nyepi. Khususnya berkaitan dengan ogoh-ogoh, dipastikan tidak ada pengarakan.

Baca juga:  Sudah Jadi 60 Persen, Ogoh-ogoh di Dalung Dirusak dan Dibakar OTK

“Pembuatan dan kalaupun ada yang membuat ogoh-ogoh, seizin Bendesa. Di Kecamatan Negara ada lima ogoh-ogoh yang diperuntukkan lomba dan dilaksanakan di tempat,” katanya.

Artinya nanti tidak ada pengarakan. Kelima STT yang mengikuti lomba itu 4 di Desa Adat Puseh Agung dan satu di Desa Adat Baler Bale Agung. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *