Ilustrasi. (BP/Dokumen)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Buleleng jadi salah satu penyumbang korban jiwa COVID-19 terbanyak pada Jumat (18/2). Sebanyak 3 orang dilaporkan meninggal karena terinfeksi virus Corona.

Satgas Penanganan COVID-19 Buleleng melaporkan seluruh pasien meninggal berjenis kelamin laki-laki. Dua di antaranya masuk kategori lanjut usia. Sedangkan 1 orang lagi berusia di bawah 40 tahun.

Rinciannya, 1 orang pasien laki-laki 60 tahun asal Kecamatan Sukasada dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada 18 Februari. Satu orang pasien laki-laki berusia 75 tahun asal Kecamatan Seririt dilaporkan meninggal dunia pada 17 Februari.

Baca juga:  Angka Kesembuhan Pasien COVID-19 di Buleleng di Atas 90 Persen

Dan pasien meninggal dunia ketiga berasal dari Kecamatan Tejakula. Pasien laki-laki ini berumur 39 tahun dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani pengobatan di rumah sakit pada 18 Februari.

Selain itu, Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas COVID-19 Buleleng, Ketut Suwarmawan mengatakan terjadi penambahan kasus konfirmasi baru positif sebanyak 37 orang. Temuan kaus baru ini menyebar di semua kecamatan di Buleleng.

Di hari yang sama juga terjadi penambahan pasien yang berhasil disembuhkan sebanyak 80 orang. Tambahan pasien sembuh ini berasal dari semua kecamatan. “Dengan data ini, hingga sekarang Satgas mencatat pasien yang menjalani pengobatan sebanyak 594 orang,” jelasnya.

Baca juga:  Buleleng Laporkan Puluhan Kasus COVID-19 Baru, Bupati PAS Minta Isolasi Mandiri Diintensifkan Cegah Penularan

Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan edukasi penegakan disiplin protokol kesehatan (prokes) COVID-19 digalakkan oleh tim Cakra Nanggala. Tim yang beranggotakan unsur Kodim 1609, Polres, Dishub, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Komuniaksi Informatika Persadian dan Statistik (Kominfosanti), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng ini melakukan edukasi penerapan prokes lewat siaran keliling.

Suwarmawan mengatakan, pihaknya juga menyosialisasikan kebijakan pemerintah tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Tak ketinggalan, tim juga terus mengajak masyarakat untuk mengikuti  vaksinasi booster. “Bagi masyarakat yang merasa terpapar virus Covid-19 lebih baik menjalani pengobatan di isoter. Mari tingkatkan kembali kesadaran akan pentingnya prokes, sebab kasus konfirmasi baru masih saja terjadi di daerah kita,” katanya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Di Desa Adat Buleleng, Masih Banyak Pedagang Pasar Langgar Jam Operasional
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *