Danone-AQUA mendukung tim sukarelawan dalam Bali's Biggest Clean Up di Pantai Balangan. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali’s Biggest Clean Up kembali digelar Minggu (20/2), setelah dua tahun rehat akibat pandemi. Gerakan bersih-bersih sampah ini merupakan bagian dari One Island-One Voice, yang dimotori oleh Bye Bye Plastic Bags untuk keenam kalinya.

Selama lima kali pelaksanaannya, kegiatan bersih-bersih pantai yang diadakan tahunan ini telah mengumpulkan lebih dari 65.000 orang di 430 lokasi di Bali dan mencegah 155 ton plastik memasuki lautan.

Sebagai salah satu perusahaan yang berkomitmen terhadap lingkungan, Danone-AQUA, yang dikenal dengan usahanya dalam mendorong ekonomi sirkular melalui gerakan #BijakBerplastik, juga bergabung dalam program ini dengan memilih Pantai Balangan sebagai lokasi pelaksanaannya. Pantai Balangan yang berlokasi di Bali selatan, merupakan pantai yang membawa pengunjungnya kembali ke Bali ‘Tempo Dulu’, diliputi pasir putih bersih, suasana santai, gubuk pantai, air sebening kristal dan menghadirkan ombak indah yang tinggi, yang digemari oleh para peselancar.

Baca juga:  Pastikan Kesehatan Babi, Distan Kerahkan Puluhan Dokter Hewan

Dalam rilisnya, Danone-AQUA mendukung tim sukarelawan sebagai bagian dari upaya besar dan terpadu di seluruh pulau ini. Setelah acara bersih-bersih, semua sampah yang terkumpul di Pantai Balangan akan dibawa ke TPST Samtaku Jimbaran, sebuah fasilitas pemilahan “Zero Waste to Landfill” kerjasama antara PT Reciki Mantap Jaya, Danone-AQUA dan mitra lainnya.

Director of Sustainable Development, Danone-AQUA Indonesia, Karyanto Wibowo, mengatakan salah satu cara paling efisien untuk mencapai target Pemerintah Indonesia dalam mengurangi sampah plastik ke lautan sebesar 70 persen pada 2025, adalah dengan berkomitmen pada pendekatan ekonomi sirkular secara holistik. “Konsep ekonomi sirkular merupakan solusi terbaik saat ini untuk menyelesaikan masalah sampah plastik di seluruh Indonesia dan membutuhkan upaya menyeluruh dari para pemangku kepentingan.”

Baca juga:  Ratusan Kotak Suara KPU Jembrana Tak Bisa Dipakai

Karyanto Wibowo mengatakan prrogram bersih-bersih pantai secara bersamaan ini dapat melengkapi berbagai macam usaha dalam mengimplementasikan ekonomi sirkular dengan berbagai mitra. “Namun demikian, fokus terbesar kami adalah bagaimana kita dapat mengelola sampah pada sumbernya seperti di rumah dan kawasan pemukiman, karena di sanalah perubahan perilaku yang sangat dibutuhkan untuk dimulai,” ujarnya.

Sejak 2018, Danone-AQUA telah memposisikan Bali sebagai studi kasus ‘kelas dunia’, menjadikan Bali sebagai sebagai salah satu fokus perusahaan dalam menerapkan inisiatif keberlanjutan yang ekstensif. Sebagai pelopor model ekonomi sirkular, perusahaan telah bekerja sama dengan banyak mitra untuk mengatasi tantangan sampah plastik di Bali.

Baca juga:  Bertahun-tahun, Warga Bantaran Sungai Sebual Hidup dengan Kecemasan Dilanda Banjir

Bali memiliki tantangan dalam pengelolaan 1,5 juta ton sampah per tahun, yang 50 persen berasal dari tiga wilayah yaitu Denpasar, Badung dan Gianyar. Dengan perekonomian Bali yang sebagian besar didorong oleh sektor pariwisata, hal ini juga menimbulkan tantangan lain karena sampah yang dihasilkan dari sektor pariwisata ternyata sebanyak 3,5 kali lebih banyak dari sampah perkapita.

Di Bali sendiri, Danone-AQUA telah mengumpulkan lebih banyak botol plastik daripada yang digunakan perusahaan melalui berbagai kemitraan dengan LSM lokal dan kelompok masyarakat, pemulung, dan bank sampah. Danone-AQUA percaya semua pihak harus terlibat untuk mempercepat transisi Indonesia ke ekonomi sirkular dan membantu menyelesaikan masalah sampah plastik. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *