Sejumlah anak melihat ogoh-ogoh yang masih proses pembuatan di salah satu banjar di Denpasar. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Serangkaian Nyepi Caka 1944 ini, Denpasar memberikan kesempatan para sekaa truna atau yowana untuk menggelar pawai ogoh-ogoh dengan terbatas. Bahkan, pihak Pasikian Yowana Denpasar juga menggelar lomba.

Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar, A.A. Angga Harta Yana, Rabu (23/2) mengatakan jumlah peserta lomba kali ini sebanyak 80 ogoh-ogoh. Penilaian lomba ogoh-ogoh akan dimulai Kamis (24/2).

Diawali dari Denpasar Utara. Sehari berikutnya di kecamatan lain dan terakhir Minggu (27/2) di Denpasar Barat. Dikatakan, teknis penilaian yakni juri akan langsung datang ke banjar-banjar melakukan penilaian.

Baca juga:  Curi Tanaman Hias, Perempuan Asal Jakarta Diamankan

Hal ini sama seperti yang dilakukan saat lomba dilakukan Dinas Kebudayaan Denpasar. Untuk perserta lomba ini syaratnya adalah satu banjar adat dengan satu ogoh-ogoh.

Pihaknya melibatkan anak muda yang paham ogoh ogoh sebagai dewan juri. Seperti Gung Balux, Boby, Dwi Aga, Komang Indra Gases dan Guru Anom.

Untuk ukuran ogoh-ogoh peserta minimal yakni 2 meter dan maksimal 5,5 meter. “Bahan-bahannya menggunakan bahan alami dan ramah lingkungan sesuai dengan Perda atau ketentuan yang berlaku yang sudah disampaikan oleh pemerintah,” katanya. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Usai Diarak, Ogoh-ogoh Diimbau Tidak Dibuang di Jalan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *