Suasana melasti di Pantai Padanggalak, Denpasar pada Senin (28/2). (BP/ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Rangkaian pelaksanaan Tawur Kesanga dan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1944, diawali dengan upacara melasti. Kegiatan melasti ini dilakukan oleh masing-masing desa adat sebagai simbul menyucikan alam semesta dan juga diri sendiri yang bertempat di laut dan juga sumber air lainnya.

Sejumlah pantai di Denpasar, Senin (28/2), dipadati umat Hindu. Beberapa titik melasti di Denpasar, di antaranya Pantai Padanggalak, Matahari Terbit, Inna Grand Bali Beach (Pantai Sanur), Sindu, Segara, sampai di Mertasari.

Suasana ramai sudah terlihat sejak subuh, terutama di Pantai Padanggalak, Kesiman. Bahkan, di Pantai Padanggalak ini umat yang melasti sudah terjadi sejak Minggu (27/2), yang diawali Desa Adat Peguyangan.

Baca juga:  Pemuda Asal Bima dan Pemangku dari Denpasar Diamankan saat Nyepi

Hal ini diakui salah seorang pecalang Desa Adat Kesiman, I Made Brata bersama dua rekannya yang mendapat giliran tugas jaga di Pantai Padanggalak. Diakui, kegiatan melasti di Pantai Padanggalak sudah terjadi sejak hari Minggu.

Saat itu diperkirakan lebih dari 48 truk yang digunakan umat masuk pantai untuk kegiatan melasti. “Hari ini memang paling banyak. Bukan saja dari desa adat di Denpasar, namun juga banyak yang dari Badung melasti di sini (Pantai Padanggalak),” ujarnya.

Brata mengatakan karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19, jumlah umat yang ikut ke pantai serangkaian melasti tidak terlalu banyak. Sudah ada pembatasan jumlah peserta yang ke pantai.

Baca juga:  Sangat Konsen di Dunia Pendidikan, Koster Dinilai Berjasa Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Dosen

Demikian juga waktunya juga sudah diatur, sehingga tidak membludak  atau datang bersamaan. Dari pantauan terlihat beberapa desa adat sudah melakukan melasti pada pagi hari.

Seperti Desa Adat Kedua, sudah selesai melakukan prosesi melasti pada pukul 09.00. Sejumlah desa adat yang ada di Kecamatan Denpasar Selatan lebih banyak melasti di Pantai Matahari Terbit, Pantai Sanur, Pantai Segara, Pantai Mertasari, Pantai Ponjok Serangan, serta Pantai Benoa.

Untuk Wilayah Kecamatan Denpasar Barat, melasti dilaksanakan di Pantai Petitenget dan Pantai Kuta, adapun Desa yang akan melasti kesana adalah Desa Pakraman Denpasar. Desa Pakraman Padangsambian, Desa Pakraman Padangsambian Kelod, Kelurahan Dauh Puri, dan Desa Pemecutan Kelod, melasti di Pantai Petitenget.

Baca juga:  Jasad Pria Bertato Ditemukan di Pantai Padanggalak

Sedangkan Kecamatan Denpasar Utara lokasi melasti lebih dominan ke Pantai Padanggalak.

Salah seorang warga Kesiman, Wayan Wira mengatakan, sejak beberapa tahun telah terjadi perubahan dalam pelaksanaan melasti. Ia mengatakan, dulu orang melasti ke Padanggalak, semuanya berjalan kaki. Namun, kini dengan perkembangan yang ada, semua menggunakan kendaraan.

“Kalau dulu saya sering melihat orang melasti sambil disuruh jualan di pinggir jalan. Kini tradisi itu sudah tidak ada lagi, karena sudah semua menggunakan kendaraan,” ujar Wira. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *